7. Manajemen
Produksi
7.1Perkembangan Manajemen
Produksi
a.
Adanya pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi
Agar produksi efektif dan efisien, produsen hendaknya menggunakan metode
ilmiah dan azas-azas manajemen. Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat
dan kualitas produksi yang lebih baik bila disertai dengan pengolahan yang baik
dan akan mengurangi biaya
produksi sehingga dapat tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi.
b.
Revolusi Industri
Revolusi Industri
merupakan suatu peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin.
Perkembangan revolusi industri terlihat pada
:
-
Bertambahnya penggunaan mesin
-
Efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja
-
Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi, dan komunikasi
-
Meluasnya sistem perbankan dan perkreditan
Industialisasi ini meningkatkan pengolahan
hasil produksi, sehingga membutuhkan kegiatan pemasaran.
c.
Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan computer
Sehingga pada
banyak hal manajer produsi mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam
bisnisnya.
d.
Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan
antar manusia, dan model keputusan.
Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan
ditemukannya metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut :
-
Pengamatan
(observasi) atas metode kerja yang berlaku
-
Pengamatan
terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah
-
Pelatihan
pekerja dengan metode baru
-
Pemanfaatan
umpan balik dalam pengelolaan atas proses kerja
7.2Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan
salah satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran dalam
mengoordinasikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk mengatur
kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan
usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai
dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut
pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai
tujuan organisasi atau perusahaan.
7.3Pengertian Produksi
Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan
dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa yang membutuhkan
faktor-faktor produksi berupa tanah, modal, tenaga kerja, danskills
(organizational, managerial and technical skills).
7.4Proses
Produksi
Proses produksi yang berjalan dengan
lancar dan baik merupakan suatu hal yang sangat diharapkan oleh suatu
perusahaan. Untuk mewujudkan proses produksi agar selalu berjalan dengan baik,
maka dibutuhkan suatu manajemen yang bisa mengelola keseluruhan kegiatan
produksi tersebut.
a.
Proses
Produksi dapat ditinjau dari 2 segi yaitu:
-
Proses Operasi /
Produksi adalah serangkaian metode dan teknologi yang digunakan dalam
memproduksi barang atau jasa.
Seluruh
proses pabrikan
dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat analitis atau sintetis dari proses
transformasi.
o Proses
analitis: proses produksi yang menguraikan sumber-sumber daya menjadi komponen
untuk menciptakan produk-produk jadi.
o Produksi
sintetis: proses produksi yang mengkombinasikan bahan-bahan mentah untuk
memproduksi suatu barang jadi.
-
Proses jasa tingkat kontak dengan
pelanggan
b.
Dapat
pula ditinjau dalam segi
-
Kelangsungan hidup
o Produksi
terus-menerus (Continous Production)
Dilakukan sebagai proses untuk
mengubah bentuk barang-barang.walaupun terjadi perubahan bentuk
barang-barangtetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alat mesin. Proses
ini menghasilkan produk yang standar (massal).
o Produksi
yang terputus-putus (Intermitten Production)
Proses produksi
ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus mengatur kembali alat-alat dan
penyesuaian terus-menerus dil;akukan sesuai tuntutan produk yang akan dihasilkan.
-
Teknik
o Proses
Ekstraktif
Proses
pengambilan langsung dari alam seperti kayu,
perikanan,
pertambangan.
o Proses
Analitis
Proses
memisahkan bahan-bahan seperti minyak mentah
menjadi minyak bersih.
o Proses
Pengubahan
Proses perubahan
bentuk seperti alat-alat rumah tangga
o Proses
Sintetis
Proses mencampur
dengan unsur-unsur lain seperti bahan-bahan kimia.
c.
Ditinjau
dari segi manfaat yang diciptakan:
Berdasarkan
manfaat yang diciptakan,
proses produksi bisa dilakukan dengan cara yang berbeda-beda tergantung
manfaat yang diciptakan . berdasarkan hal tersebut di atas,
kegiatan atau manfaat
dapat dibagi menjadi 5 manfaat, yaitu:
-
Manfaat dasar (primary
utility)
Manfaat dasar
akan terjadi jika kegiatan yang dilakukan perusahaan merupakan kegiatan yang
bergerak dalam bidang pengambilan dan penyediaan barang-barang atau hasil-hasil
dari sumber yang sudah tersedia oleh alam. Misalnya perusahaan tambang,
perikanan dll
-
Manfaat bentuk (form
utility)
Proses produksi
yang menciptakan manfaat bentuk adalah meubel. Proses ini terjadi setelah
manfaat dasar dilakukan, kemudian baru dilakukan proses selanjutnya untuk
menciptakan manfaat yang lebih baik lagi.
-
Manfaat waktu (time
utility)
Manfaat
waktu dihubungkan dengan kenaikan nilai barang yang mempunyai selisih waktu,
misalnya disimpan di pergudangan (bulog) setelah harga-harga naik maka beras
yang tidak habis dalam masa turunnya harga karena waktu berjalan terus maka
menyebabkan nilai beras tersebut
bertambah.
-
Manfaat tempat (place
utility)
Manfaat
tempat dapat kita lihat pada perusahaan transportasi. Perusahaan transportasi
seperti kereta api, truk, kapal, maupun pesawatakan menyebabkan bertambahnya
manfaat barang yang dipindahkan tersebut. Contoh: hasil-hasil pertanian yang
diangkut ke desa
-
Manfaat kepemilikan
(ownership utility)
Manfaat
kepemilikan adalah usaha untuk memindahkan barang dari hak milik orang yang
satu ke orang yang lain. Contohnya: pedagang, toko, distributor, pengecer, dsb
d.
Ditinjai
dari teknik proses produksi
Penggolongan proses produksi menurut teknik atau
sifat proses produksi akan menentukan jenis atau bentuk pokok yang dipakai
dalam proses produksi. Berdasarkan tekniknya, dapat
dibagi menjadi beberapa macam, yaitu;
-
Proses ekstraktif
Yaitu
proses produksi yang dilakukan dengan cara mengambil langsung dari sumber alam
yang telah tersedia. Misalnya proses penambangan, perikanan, perkebunan dsb.
-
Proses analitis
Yaitu
proses untuk menguraikan atau memisahkan dari suatu bahan mentah tertentu
menjadi beberapa macam bentuk yang menyerupai aslinya.
-
Proses fabrikasi
Prosesnya sama dengan proses analitis, tetapi
menggunakan alat seperti mesin dan bentuknya tidak harus sama dengan aslinya,
seperti pakaian, meubel, sepatu.
-
Proses sintetis
Yaitu proses pengkombinasian dari beberapa bahan
dalam suatu bentuk produk. Contohnya perusahaan kimia, obat-obatan, kaca, gelas
dsb
-
Proses assembling
Yaitu merangkaikan beberapa produk jadi atau
setengah jadi menjadi produk baru tanpa merubah bentuk fisik susunan
kimiawinya. Contohnya perusahaan karoseri, mobil, IPTN dsb
7.5Pengambilan
Keputusan dalam Manajemen
Produksi
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan
menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah
yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas
(top manager). Jika dilihat dari keputusan yang harus diambil maka dibedakan
menjadi:
-
Pengambilan keputusan
atas peristiwa yang pasti
-
Pengambilan keputusan
atas peristiwa yang mengandung resiko
-
Pengambilan keputusan
atas peristiwa yang tidak pasti
-
Pengambilan keputusan
atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain
Bidang
Produksi Mempunyai 5 Tanggung Jawab Keputusan
Utama, yaitu:
-
Proses
-
Kapasitas
-
Persediaan
-
Tenaga Kerja
-
Mutu/Kualitas
7.6Ruang
Lingkup Manajemen Produksi
a. Perencanaan
system produksi
b. Perencanaan
operasi dan system pengendalian produksi
yang meliputi :
o Seleksi
dan design hasil produksi (produk).
o Seleksi
dan perancangan proses serta peralatan.
o Pemilihan
lokasi perusahaan serta unit produksi.
o Perancangan
tata letak (Lay out) dan arus kerja atau proses.
o Perancangan
tugas.
o Strategi
produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas.
7.7 Fungsi, Sistem Produksi dan Operasi
Secara umum fungsi produksi terkait dengan pertanggung
jawaban dalam pengolahan dan pentransformasian masukan (inputs) menjadi
keluaran (outputs) berupa barang atau jasa yang akan dapat memberikan hasil
pendapatan bagi perusahaan. Untuk melaksanakan fungsi tersebut diperlukan
serangkaian kegiatan yang merupakan keterkaitan dan menyatu serta menyeluruh
sebagai suatu sistem. Berbagai kegiatan yang berkaitan dengan fungsi produksi dan
operasi ini dilaksanakan oleh beberapa bagian yang terdapat dalam suatu
perusahaan, baik perusahaan besar maupun perusanaan-perusahaan kecil.
Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah:
Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah:
-
Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik
yang digunakan untuk pengolahan masukan (inputs).
-
Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa
pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan
dijalankan sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien.
-
Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan
pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam
satu dasar waktu atau periode tertentu.
-
Pengendaian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk
menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga
maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (inputs) pada
kenyataannya dapat dilaksanakan.
7.8Teknik Menentukan Lokasi dan Layout
Lokasi adalah Tempat untuk
menjalankan kegiatan usaha, sebagai tempat perencanaan, pengambil keputusan,
pengendalian, proses produksi, penjualan, atau sebagai tempat penyimpanan.
Keuntungan
yang diperoleh dengan mendapatkan lokasi yang tepat antara lain:
-
Pelayanan yang diberikan kepada
konsumen dapat lebih memuaskan;
-
Kemudahan dalam memperoleh tenaga
kerja yang diinginkan baik jumlah maupun kualifikasi;
-
Kemudahan dalam memperoleh bahan
baku atau bahan penolong dalam jumlah yang diinginkan secara terus menerus;
-
Kemudahan untuk memperluas lokasi
usaha karena biasanya sudah diperhitungkan untuk usaha perluasan lokasi
sewaktu-waktu;
-
Memiliki nilai atau harga ekonomi
yang lebih tinggi di masa yang akan datang;
-
Meminimalkan terjadinya konflik
terutama dengan masyarakat dan pemerintah setempat.
Jenis-Jenis Lokasi
-
Lokasi
untuk kantor pusat;
-
Lokasi
untuk pabrik;
-
Lokasi
untuk gudang;
-
Lokasi
untuk kantor cabang.
Pertimbangan
Menentukan Lokasi
-
Jenis usaha yang dijalankan;
-
Dekat konsumen atau pasar;
-
Dekat dengan bahan baku;
-
Ketersediaan tenaga kerja;
-
Sarana dan prasarana (transportasi,
listrik, dan air);
-
Dekat dengan pusat pemerintahan;
-
Dekat dengan lembaga keuangan;
-
Berada di kawasan industri;
-
Kemudahan untuk melakukan
ekspansi/perluasan;
-
Kondisi adat istiadat, budaya, dan
sikap masyarakat setempat;
-
Hukum yang berlaku di wilayah
setempat;
-
Dan pertimbangan lainnya.
Pertimbangan
Menentukan Layout
-
Kapasitas dan tempat yang
dibutuhkan;
-
Peralatan untuk menangani material
atau bahan;
-
Lingkungan dan estetika;
-
Arus informasi;
-
Biaya perpindahan antara tempat
kerja yang berbeda.
Tujuan dalam
menentukan Lokasi dan Layout:
-
Agar perusahaan dapat menentukan
lokasi yang tepat;
-
Agar perusahaan dapat menentukan
layout yang sesuai dengan proses produksi;
-
Agar perusahaan dapat menentukan
teknologi yang paling tepat;
-
Agar perusahaan dapat menentukan metode
persediaan yang paling baik;
-
Agar perusahaan dapat menentukan
kualitas tenaga kerja yang tepat.
14.
Tanggung Jawab
Sosial Suatu Bisnis
Tanggung jawab suatu bisnis yaitu
suatu tanggung jawab yang harus di lakukan dalam suatu lingkungan perusahaan bisnis
agar adanya solidaritas yang tinggi dalam berbisnis.
Dalam
menunaikan tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut untuk mengindahkan etika
bisnis. Hal – hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis:
-
Dorongan dari pihak
luar, dari lingkungan masyarakat seringkali menghadapi kendala berupa adanya
biaya tambahan yang kadang cukup besar bagi perusahaan dan diperhitungkan biaya
tambahan untung-rugi usaha
-
Dorongan dari dalam
bisnis itu sendiri, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa dan
karya.ikut mendorong diciptakanya etika bisnis yang baik dan jujur.
14.2
Dorongan Tanggung Jawab Social
Manfaat penerapan manajemen orientasi kemanusiaan
-
Peningkatan moral kerja
karyawan yang berakibat membaiknya semangat dan produktivitas kerja
-
Adanya partisipasi
bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen
partisipasif.
-
Penurunan absen karyawan
yang disebabkan kenyaman kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan
dan baik.
-
Peningkatan mutu
produksi yang diadakan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
-
Kepercayaan konsumen
yang meningkatkan dan merupakan dasar bagi perkembangan selanjutnya dari
perusahaan
14.3Etika Bisnis
Etika Perusahaan dengan Konsumen
Perusahaan dalam berinteraksi dengan konsumen
berkomitmen:
-
Menghormati hak-hak dan kepentingan konsumen.
-
Memberikan informasi yang benar dan jelas yang berkaitan dengan
karakteristik produk dan jasa.
-
Memenuhi komitmen kepada konsumen dari segi kualitas, harga, waktu
pengiriman, layanan purna pelayanan, keselamatan maupun jaminan produk sesuai
dengan standar yang berlaku.
-
Memberikan layanan responsif, mudah, ramah & cepat baik pra maupun
purna pelayanan kepada konsumen tanpa membedakan konsumen yang satu dan
konsumen yang lainnya.
-
Menjaga kerahasiaan informasi mengenai konsumen kepada pihak lain yang
bisa merugikan Perusahaan ataupun konsumen yang bersangkutan.
-
Menyelesaikan permasalahan yang timbul dengan segera setiap permasalahan
dengan konsumen secara musyawarah, namun Perusahaan akan melakukan langkah
hukum dan/atau memasukkan ke daftar hitam untuk konsumen yang melanggar
ketentuan, perjanjian & panduan Etika Bisnis & Etika Kerja ini,
sehingga tindak menimbulkan kerugian bagi Perusahaan.
-
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan tidak diperbolehkan menjadi agen
dari konsumen baik langsung maupun tidak langsung sehingga memiliki benturan
kepentingan dengan bisnis Perusahaan.
-
Praktek-praktek komersial beberapa Perusahaan asing mungkin menggunakan
jasa pihak ketiga untuk mewakili kepentingan Perusahaan. Perusahaan harus
berhati-hati berhubungan bisnis untuk menghindari bahaya apapun bagi Perusahaan
yang berakibat sanksi terhadap itu.
-
Dalam hal akan melakukan kegiatan bisnis/transaksi dengan konsumen
terutama untuk kerja sama Pelayanan Jangka Panjang atau kargo – kargo yang
selama ini belum pernah dilayani Perusahaan, terlebih dahulu harus membuat
analisa risiko dan setiap kesepakatan harus dituangkan dalam suatu dokumen
tertulis yang disusun berdasarkan itikad baik dan saling menguntungkan, melalui
unit kerja yang kompeten.
-
Tidak melakukan bisnis yang bertentangan dengan nilai-nilai Perusahaan.
Etika Perusahaan dengan Serikat Karyawan
Perusahaan dalam berinteraksi dengan Serikat
Karyawan berkomitmen:
-
Perusahaan mengakui bahwa Serikat Karyawan merupakan badan resmi
organisasi di luar kedinasan yang sah dalam Perusahaan yang dapat bertindak
untuk dan atas nama seluruh anggotanya yang bekerja pada Perusahaan.
-
Menjalin kemitraan strategis dan saling menguntungkan serta berupaya mewujudkan terciptanya sinergi dalam rangka
meningkatkan kapasitas produksi.
-
Perusahaan dan Serikat Karyawan akan berusaha dengan sungguh-sungguh
untuk menyelesaikan segala perselisihan hubungan industrial yang timbul dengan
jalan musyawarah untuk mufakat.
-
Menjalin hubungan kerja yang baik, santun, dan bermartabat untuk
mengantisipasi dan menyelesaikan suatu permasalahan, sehingga dapat menjamin
ketenangan kerja dalam lingkungan Perusahaan.
-
Sebagai wujud kemitraan antara Perusahaan dengan Karyawan untuk
melaksanakan pembinaan, pengembangan kemampuan, dan ketrampilan Karyawan serta
peningkatan produktivitas kerja dan produktivitas Perusahaan, maka Perusahaan
dan Serikat Karyawan membuat Perjanjian Kerja Bersama (PKB) untuk menjamin terlaksananya
kerja sama yang baik antara kedua belah pihak sesuai dengan aspirasi Karyawan.
Etika Perusahaan dengan Mitra Kerja
Perusahaan dalam berinteraksi dengan mitra
kerja, berkomitmen:
-
Memilih mitra kerja berdasarkan aspek kredibilitas dan bonafiditas yang
dapat dipertanggungjawabkan.
-
Menjajaki peluang bisnis untuk meningkatkan pertumbuhan Perusahaan.
-
Membina iklim saling percaya, menghargai dan memupuk kebersamaan,
membangun komunikasi secara intensif.
Etika Perusahaan Dengan Lembaga Keuangan dan
Perbankan/Kreditur
Perusahaan dalam berinteraksi dengan Lembaga
Keuangan dan Perbankan, berkomitmen:
-
Memanfaatkan fasilitas perbankan hanya untuk kepentingan bisnis dan
peningkatan nilai tambah Perusahaan.
-
Menyediakan informasi yang benar dan akurat bagi Lembaga Keuangan dan
Perbankan maupun calon Lembaga Keuangan dan Perbankan.
-
Menjalin kerja sama dengan Lembaga Keuangan dan Perbankan berdasarkan
aspek kinerja Lembaga Keuangan dan Perbankan, daya saing bisnis,
profesionalisme dan selera risiko Lembaga Keuangan dan Perbankan terhadap
bisnis Perusahaan yang dapat di petanggungjawabkan.
-
Memberikan informasi secara transparan tentang kondisi bisnis untuk
menjagakepercayaan Lembaga Keuangan dan Perbankan, kecuali hal-hal yang menjadi rahasia perusahaan dan tidak boleh
diinformasikan kepada pihak manapun tanpa persetujuan Direksi.
-
Terlebih dahulu membuat analisa risiko dalam rangka memanfaatkan
fasilitas (termasuk, namun tidak terbatas pada, kredit modal kerja, trade-line,
forexline dan kredit jangka panjang) dan untuk setiap kesepakatan harus
dituangkan dalam suatu dokumen teftulis yang disusun berdasarkan itikad baik dan saling
menguntungkan melalui unit kerja Yang kompeten.
14.4Bentuk-bentuk Tanggung Jawab
Sosial Suatu Bisnis
Hubungan Industrial Pancasila adalah hubungan antara para
pelaku dalam proses produksi barang dan jasa dilandasi atas nilai dari
keseluruhan sila-sila dari pancasila dan Undang-undang 1945 yang tumbuh dan
berkembang diatas kepribadian bangsa dan kebudayaan nasional Indonesia.
Pelaksanaan Hubungan
Industrial Pancasila
-
Lembaga kerjasama Bipartit
dan Tripartit
Lembaga kerjasama bipartite dikembangkan perusahaan agar komunikasi antar pihak pekerja dan pihak pengusaha selalu berjalan dengan lancer.
Lembaga kerjasama bipartite dikembangkan perusahaan agar komunikasi antar pihak pekerja dan pihak pengusaha selalu berjalan dengan lancer.
-
Lembaga kerjasama tripartite dikembangkan sebagai forum
komunikasi, konsultasi dan dialog antar ketiga pihak tersebut.
Kesepakatan Kerja Bersama
(KKB)
-
Melalui kesepakatan kerja bersama dapat diwujudkan
suatu proses musyawarah dan mufakat dalam mewujudkan kesepakatan
kerja bersama.
-
Dalam kesepakatan kerja bersama semangat hubungan
industrial pancasila perlu mendapat perhatian.
-
Setiap kesepakatan kerja bersama supaya paling sedikit
harus memiliki suatu
-
pendahuluan/mukadimah yang mencerminkan falsafah
hubungan industrial pancasila.
Kelembagaan penyelesaian
perselisihan industrial
-
Lembaga yang diserahi tugas penyelesaian perselisihan
industrial perlu ditingkatkan peranannya melalui peningkatan kemampuan serta
integritas personilnya.
-
Kelembagaan penyelesaian perselisihan baik pegawai
perantara, arbitrase P4D/P4P yang berfungsi dengan baik akan dapat
menyelesaikan perselisihan dengan cepat, adil, terarah dan murah.
AMDAL
AMDAL adalah singkatan dari
analisis mengenai dampak lingkungan. Dalam peraturan pemerintah no. 27 tahun
1999 tentang analisis mengenai dampak lingkungan disebutkan bahwa AMDAL
merupakan kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan
suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha
dan/atau kegiatan.
Fungsi :
-
Awal dari rekomendasi
tentang izin usaha
-
Sebagai Scientific Document
dan Legal Document
-
Izin Kelayakan Lingkungan Analisiss
AMDAL
AMDAL mulai berlaku di
Indonesia tahun 1986 dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun
1086. Karena pelaksanaan PP No. 29 Tahun 1986 mengalami beberapa hambatan yang
bersifat birokratis maupun metodologis, maka sejak tanggal 23 Oktober 1993
pemerintah mencabut PP No. 29 Tahun 1986 dan menggantikannya dengan PP No. 51
Tahun 1993 tentang AMDAL dalam rangka efektivitas dan efisiensi pelaksanaan
AMDAL. Dengan diterbitkannya Undang-undang No. 23 Tahun 1997, maka PP No. 51
Tahun 1993 perlu disesuaikan. Oleh karena itu, pada tanggal 7 Mei 1999,
pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999. Melalui PP No.
27 Tahun 1999 ini diharapkan pengelolaan lingkungan hidup dapat lebih optimal.
PENGERTIAN K3 (KEAMANAN,
KESEHATAN dan KESELAMATAN KERJA)
Dibagi
menjadi 2 pengertian, yaitu:
-
Secara Filosofis
Suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmani maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya terhadap hasil karya dan budayanya menuju masyarakat
adl dan makmur.
-
Secara Keilmuan
Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Tujuan
dari k3:
-
Melindungi kesehatan, keamanan
dan keselamatan dari tenaga kerja.
-
Meningkatkan efisiensi kerja.
-
Mencegah terjadinya kecelakaan
dan penyakit akibat kerja.
Sasaran
k3 :
-
Menjamin keselamatan pekerja
-
Menjamin keamanan alat yang
digunakan
-
Menjamin proses produksi yang
aman dan lancer
Jenis-jenis
bahaya dalam k3
Dibagi
menjadi 3, yaitu:
a.
Jenis kimia
Terhirupnya
atau terjadinya kontak antara manusia dengan bahan kimia berbahaya.
Contoh:
-
abu sisa pembakaran bahan kimia
-
uap bahan kimia
-
gas bahan kimia
b.
Jenis fisika
Suatu
temperatur udara yang terlalu panas maupun terlalu dingin, keadaan yang sangat bising, keadaan udara yang tidak
normal.
Contoh:
-
Kerusakan pendengaran
-
Suatu suhu tubuh yang tidak
normal
c.
Jenis proyek/ pekerjaan
Pencahayaan
atau penerangan yang kurang, bahaya
dari pengangkutan barang, bahaya
yang ditimbulkan oleh peralatan.
Contoh:
-
Kerusakan penglihatan
-
Pemindahan barang yang tidak
hati-hat sehingga melukai pekerja
-
Peralatan kurang lengkap dan
pengamanan sehngga melukai pekerja
Alat
pelindung diri
Adalah
perlengkapan wajib yang digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja
untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiridan orang di sekelilingnya.
Adapun
bentuk peralatan dari alat pelindung:
-
Safety helmet
Berfungsi: sebagai pelindung
kepala dari benda-benda yang dapat melukai kepala.
-
Safety belt
Berfungsi: sebagai alat
pengaman ketika menggunakan alat trasportasi.
-
Penutup telinga
Berfungsi: sebagai penutu
telinga ketika bekerja di tempat yang bising.
-
Kaca mata pengamanan
Berfungsi: sebagai pengamanan
mata ketika bekerja dari percikan.
-
Pelindung wajah
Berfungsi: sebagai pelindung
wajah ketika bekerja.
-
Masker
Berfungsi: sebagai penyaring
udara yang dihisap di tempat yang kualitas udaranya kurang bagus.
Perkebunan Inti Rakyat (PIR) adalah
pola pengembanganperkebunan rakyat di wilayah lahan bukaan baru dengan
perkebunan besar sebagai inti yang membangun dan membimbing perkebunan rakyat
disekitarnya sebagai plasma dalam suatu sistem kerjasama yang saling
menguntungkan, utuh dan berkelanjutan.[1]Perkebunan inti rakyat merupakan salah
satu bentuk dari pertanian kontrak (bahasa Inggris: contract farming).
Sistem Anak Angkat
dan Bapak Angkat
Kesiapan Bapak Angkat
Kesiapan bapak angkatdilihat dari program
pembangunan apakah sesuai dengan keperluan anak angkat, adanya pemantauan terhadap program
pembangunan, kualitas tenaga Pembina dan organisasi khusus untuk membina usaha kecil.
Populasi dan Sampel Objek Penyelidikan
Populasi objek penelitian adalah unit
perusahaan kecil baik yang menjadi anak angkat maupun yang tidak menjadi anak angkatdan perusahaan
yang menjadi Bapak angkat. Unit analisis penelitian adalah perusahaan kecil dan sebagai responden adalah pemiliknya. Untuk mendapatkan generalisasi hasil penelitian yang tinggi maka perlu diperhatikan berbagai factor diantaranya tingkat kesalahan, dan jumlah populasi (Sekaran, 2000). Sekaran (2000) telah mencoba membuat hubungan antara jumlah populasi dan tingkat kesalahan dengan sampel yang dianggap mewakili, misalnya untuk populasi sejumlah 10.000 maka sampelnya adalah 368. Penelitian ini akan mendasarkan penentuan jumlah sampel yang dikemukakan oleh Sekaran (2000) tersebut di atas.
Kriteria Sampel Penelitian
Kriteria pemilihan sampel yang digunakan bagi sampel bukan anak angkat adalah disyaratkan telah berdiri sejak tiga tahun yang
lalu dan untuk usaha yang menjadi anak angkat disyaratkan juga untuk telah menjadi anak angkat minimal
sejak tiga tahun yang lalu. Syarat ini dikemukakan karena untuk penilaian prestasi digunakan data
historis tentang pertumbuhan penjualan, jumlah tenaga kerja, dan lingkup pemasaran.
14.5 Bisnis
Internasional
Bisnis Internasional merupakan kegiatan bisnis yang
dilakukan antara Negara yang satu dengan Negara yang lain. Bisnis terdiri dari
berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan
cara yang berbeda-beda.
Beberapa
alasan untuk melaksanakan bisnis internasional antara lain berupa :
-
Spesialisasi
antar bangsa–bangsa
Dalam hubungan dengan keunggulan atau kekuatan tertentu beserta kelemahannya maka suatu negara haruslah menentukan pilihan strategis untuk memproduksikan suatu komoditi yang strategis.
Dalam hubungan dengan keunggulan atau kekuatan tertentu beserta kelemahannya maka suatu negara haruslah menentukan pilihan strategis untuk memproduksikan suatu komoditi yang strategis.
-
Memanfaatkan
secara maksimal kekuatan yang ternyata benar-benar paling unggul sehingga dapat
menghasilkannya secara lebih efisien dan paling murah.
-
Mengkonsentrasikan
perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai komoditi yang memiliki
kelemahan yang tertinggi bagi negerinya.
Tahap-tahap
dalam Memasuki Bisnis Internasional
1. Ekspor Insidentil
Dalam rangka untuk masuk ke dalam dunia bisnis Internasional suatu
perusahaan pada umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu
dengan melakukan ekspor insidentil.
2. Ekspor Aktif (Purchasing)
Tahap terdahulu dan dapat berkembang terus kemudian adanya hubungan
bisnis yang rutin dan kontinyu, bahkan transaksi yang semakin aktif.
3. Penjualan Lisensi
Tahap berikutnya adalah tahap penjualan Iisensi. Dalam tahap ini Negara
pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima.
Dalam tahap yang dijual adalah hanya merek atau lisensinya saja, sehingga
negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap pemasaran
maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya.
4. Franchising
Tahap berikutnya merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan
di suatu negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan
tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi,
resep-resep campuran proses produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu
bahan baku maupun barang jadinya, serta bentuk pelayanannya. Cara ini sering
dikenal sebagai bentuk “Franchising”.
Dalam hal bentuk Franchise ini maka perusahaan yang menerima disebut
sebagai Franchisee dan perusahaan pemberi disebut sebagai Franchisor. Pada umumnya berhasil bagi jenis usaha
tertentu misalnya bidang kuliner (makanan).
Contohnya KFC
(Kentucky Fried Chiken), Mc Donalds, California Fried Chiken (CFC), Hoka Bento,
Hanamasa, dan sebagainya.
Contoh Franchise dari Indonesia adaIah Es Teler
77, Ayam Goreng NY. Suharti, dan sebagainya. Kebaikan yang antara lain :
-
Manajemen
sistem yang sudah teruji.
-
Memiliki
nama yang sudah terkenal.
-
Performance
record yang sudah mapan untuk alat penilaian.
Sebaliknya
bentuk ini juga memiliki kejelekan yaitu :
-
Biaya
tinggi untuk menrlapatkan Franchise
-
Keputusan
bisnis akan dibatasi oleh Francilisor
-
Sangat
dipengaruhi oleh kegagalan dari Franchise lain. Apabila terdapat kegagalan akan
timbul anggapan bahwa bentuk franchise yang lain juga tidak baik.
5. Pemasaran di Luar Negeri (Active
Marketing)
Tahap berikutnya adalah bentuk Pemasaran di Luar negeri. Bentuk ini akan
memerlukan intensitas manajemen serta keterlibatan yang lebih tinggi karena
perusahaan pendatang (Host Country) harus aktif dan mandiri untuk melakukan
manajemen pemasaran bagi produknya itu di negeri asing (Home Country).
Pengusaha pendatang yang merupakan orang asing harus mampu untuk mengetahui
perilaku (segmentasi) di negeri penerima itu sehingga dapat dilakukan
program-program pemasaran yang efektif.
6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
Tahap yang terakhir adalah tahap yang paling intensif dalam melibatkan
diri pada bisnis internasional yaitu tahap “Produksi dan Pemasaran di Luar
Negeri”. Tahap ini juga disebut sebagai “Total International Business”. Bentuk
inilah yang menimbulkan MNC (Multy National Corporation) yaitu Perusahaan Multi
Nasional. Dalam tahap ini perusahaan asing datang dan mendirikan perusahaan di
negeri asing dengan segala modalnya, kemudian memproduksi di negeri itu, lalu
menjuaI hasil produksinya itu di negeri itu juga. Bentuk ini memiliki unsur
positif bagi negara yang sedang berkembang karena dalam bentuk ini negara
penerima tidak perlu menyediakan modal yang sangat banyak untuk mendirikan
pabrik tersebut.
Hambatan
dalam Memasuki Bisnis Internasional
Melaksanakan bisnis internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki
hambatan ketimbang di pasar domestic. Negara lain tentu saja akan memiliki
berbagai kepentingan yang sering kai menghambat terlaksannya transaksi bisnis
internasional. Disamping itu kebiasaan atau budaya Negara lain tentu saja akan
berbeda dengan negeri sendiri. Oleh karena itu maka terdapat beberapa hambatan
dalam bisnis internasional yaitu :
-
Batasan
perdagangan dan tariff bea masuk
-
Perbedaan
bahasa, social budaya/cultural
Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran
bisnis Internasional, hal ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat
komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Tanpa komunikasi
yang baik maka hubungan bisnis sukar untuk dapat berlangsung dengan Iancar.
Hambatan bahasa saat ini semakin berkurang karena adanya bahasa Internasional
yaitu bahasa lnggris.
Perbedaan
kondisi sosial budaya merupakan suatu masalah yang harus dicermati pula dalam
melakukan bisnis Internasional. Misalnya saja pemberian warna terhadap suatu
produk ataupun bungkusnya harus hati-hati karena warna tertentu yang di suatu
negara memiliki arti tertentu di negara lain dapat bermakna yang bertentangan.
Kondisi politik dan hukum/perundang-undangan
Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang
lain akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara
tersebut..
Ketentuan Hukum ataupun Perundang-undang yang berlaku di suatu negara kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis internasional.
Ketentuan Hukum ataupun Perundang-undang yang berlaku di suatu negara kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis internasional.
Hambatan operasional
Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah masalah
operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan ke
negara yang lain. Transportasi ini seringkali sukar untuk dilakukan karena
antara kedua negara itu belum memiliki jalur pelayaran kapal laut yang reguler.
Hal ini dapat mengakibatkan biaya pengangkutan atau ekspedisi menjadi sangat
mahal yang dikarenakan pengangkutnya hanya melayani satu negara itu saja.
Kesimpulan
-
Manajemen produksi merupakan salah
satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran dalam mengoordinasikan
berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan.
-
Produksi adalah segala kegiatan dalam
menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa yang
membutuhkan faktor-faktor produksi berupa tanah, modal, tenaga kerja, danskills
(organizational, managerial and technical skills).
-
Proses produksi yang berjalan dengan lancar dan
baik merupakan suatu hal yang sangat diharapkan oleh suatu perusahaan. Untuk
mewujudkan proses produksi agar selalu berjalan dengan baik, maka dibutuhkan
suatu manajemen yang bisa mengelola keseluruhan kegiatan produksi tersebut.
-
Pengambilan Keputusan dalam Manajemen Produksi merupakan kemampuan
untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya.
Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer,
terutama bagi kelompok manajer atas (top manager).
-
Lokasi
adalah Tempat untuk menjalankan kegiatan usaha, sebagai
tempat perencanaan, pengambil keputusan, pengendalian, proses produksi,
penjualan, atau sebagai tempat penyimpanan.
-
Tanggung jawab
suatu bisnis yaitu suatu tanggung jawab yang harus di lakukan dalam suatu
lingkungan perusahaan bisnis agar adanya solidaritas yang tinggi dalam
berbisnis.
-
Hubungan
Industrial Pancasila adalah hubungan antara para pelaku dalam proses produksi
barang dan jasa dilandasi atas nilai dari keseluruhan sila-sila dari pancasila
dan Undang-undang 1945 yang tumbuh dan berkembang diatas kepribadian bangsa dan
kebudayaan nasional Indonesia.
-
AMDAL adalah singkatan dari
analisis mengenai dampak lingkungan. Dalam peraturan pemerintah no. 27 tahun
1999 tentang analisis mengenai dampak lingkungan disebutkan bahwa AMDAL
merupakan kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan
suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha
dan/atau kegiatan.
-
Perkebunan Inti Rakyat (PIR) adalah pola pengembanganperkebunan rakyat di wilayah lahan bukaan baru dengan
perkebunan besar sebagai inti yang membangun dan membimbing perkebunan rakyat
disekitarnya sebagai plasma dalam suatu sistem kerjasama yang saling menguntungkan,
utuh dan berkelanjutan.[1]Perkebunan inti rakyat merupakan salah
satu bentuk dari pertanian kontrak (bahasa Inggris: contract farming).
-
Populasi objek penelitian adalah unit perusahaan kecil baik yang menjadi anak angkat maupun yang tidak menjadi anak angkatdan perusahaan yang menjadi Bapak angkat.
-
Bisnis
Internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan antara Negara yang satu
dengan Negara yang lain. Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai
akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda.
Daftar Pustaka
Assalamu Alaikum wr-wb, Saya ingin berbagi cerita kepada anda, Bahwa dulunya saya ini cuma seorang Honorer di sekolah dasar jawa timur, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian dan membayar 30 jt namun hasilnya nol, uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, Dengan tdk segaja sy buka internet dan sy melihat komentar ibu sri Rahayu dr jawa timur Tentang Bpk Drs Sulardi yang bekerja di BKN pusat yang di kenalnya di jakarta dan mengurusnya sampai SK dia keluar, saya pun coba menghubungi beliau dan beliau mau membantu saya dan menyuruh saya mengirim berkas saya melalui e-mail, alhamdulillah SK saya akhirnya keluar juga, sy sangat berterima kasi kepada Bpk Drs.sulardi yg telah membantu sy, dan tak lupa mengucap syukur kepada ALLAH SWT karna melalui Bpk Drs.Sulardi, masa depan sy sudah cerah, jadi teman2 jgn pernah putus asah, kalau sudah waktunya tuhan pasti kasih jalan, dan sy sadar kalau tdk ada yg ngurus dr pst langsung meman sulit, karna banyaknya peserta. itu adalah kisa nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya Hubungi saja Bpk Drs.Sulardi, Hp:0823-3871-2222 Siapa tau belia masih bisa bantu. Untuk yg punya room, trima kasih untuk tumpanganya. Wassalm Ismail Yusup.
BalasHapus