Senin, 12 Januari 2015

Manajemen Produksi dan Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis



 7.    Manajemen Produksi

7.1Perkembangan Manajemen Produksi
a.       Adanya pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi
Agar produksi efektif dan efisien, produsen hendaknya menggunakan metode ilmiah dan azas-azas manajemen. Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik bila disertai dengan pengolahan yang baik dan akan mengurangi biaya produksi sehingga dapat tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi.
b.      Revolusi Industri
Revolusi Industri merupakan suatu peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin.
Perkembangan revolusi industri terlihat pada :
-          Bertambahnya penggunaan mesin
-          Efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja
-          Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi, dan komunikasi
-          Meluasnya sistem perbankan dan perkreditan
Industialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan kegiatan pemasaran.
c.       Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan computer
Sehingga pada banyak hal manajer produsi mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam bisnisnya.
d.      Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia, dan model keputusan.
Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan ditemukannya metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut :
-          Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku
-          Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah
-          Pelatihan pekerja dengan metode baru
-          Pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaan atas proses kerja

7.2Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran dalam mengoordinasikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

                                                                                          
7.3Pengertian Produksi
Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa yang membutuhkan faktor-faktor produksi berupa tanah, modal, tenaga kerja, danskills (organizational, managerial and technical skills).


7.4Proses Produksi
Proses produksi yang berjalan dengan lancar dan baik merupakan suatu hal yang sangat diharapkan oleh suatu perusahaan. Untuk mewujudkan proses produksi agar selalu berjalan dengan baik, maka dibutuhkan suatu manajemen yang bisa mengelola keseluruhan kegiatan produksi tersebut.
a.      Proses Produksi dapat ditinjau dari 2 segi yaitu:
-          Proses Operasi / Produksi adalah serangkaian metode dan teknologi yang digunakan dalam memproduksi barang atau jasa.
Seluruh proses pabrikan dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat analitis atau sintetis dari proses transformasi.
o   Proses analitis: proses produksi yang menguraikan sumber-sumber daya menjadi komponen untuk menciptakan produk-produk jadi.
o   Produksi sintetis: proses produksi yang mengkombinasikan bahan-bahan mentah untuk memproduksi suatu barang jadi.
-          Proses jasa tingkat kontak dengan pelanggan

b.      Dapat pula ditinjau dalam segi
-          Kelangsungan hidup
o   Produksi terus-menerus (Continous Production)
            Dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang.walaupun terjadi perubahan bentuk barang-barangtetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alat mesin. Proses ini menghasilkan produk yang standar (massal).
o   Produksi yang terputus-putus (Intermitten Production)
Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus mengatur kembali alat-alat dan penyesuaian terus-menerus dil;akukan sesuai tuntutan produk yang akan dihasilkan.
-          Teknik
o   Proses Ekstraktif
Proses pengambilan langsung dari alam seperti kayu,
perikanan, pertambangan.
o   Proses Analitis
Proses memisahkan bahan-bahan seperti minyak mentah
menjadi minyak bersih.
o   Proses Pengubahan
Proses perubahan bentuk seperti alat-alat rumah tangga
o   Proses Sintetis
Proses mencampur dengan unsur-unsur lain seperti bahan-bahan kimia.

c.       Ditinjau dari segi manfaat yang diciptakan:

Berdasarkan manfaat yang diciptakan, proses produksi bisa dilakukan dengan cara yang berbeda-beda tergantung manfaat yang diciptakan . berdasarkan hal tersebut di atas,
kegiatan atau manfaat dapat dibagi menjadi 5 manfaat, yaitu:
-          Manfaat dasar (primary utility)
Manfaat dasar akan terjadi jika kegiatan yang dilakukan perusahaan merupakan kegiatan yang bergerak dalam bidang pengambilan dan penyediaan barang-barang atau hasil-hasil dari sumber yang sudah tersedia oleh alam. Misalnya perusahaan tambang, perikanan dll
-          Manfaat bentuk (form utility)
Proses produksi yang menciptakan manfaat bentuk adalah meubel. Proses ini terjadi setelah manfaat dasar dilakukan, kemudian baru dilakukan proses selanjutnya untuk menciptakan manfaat yang lebih baik lagi.
-          Manfaat waktu (time utility)
Manfaat waktu dihubungkan dengan kenaikan nilai barang yang mempunyai selisih waktu, misalnya disimpan di pergudangan (bulog) setelah harga-harga naik maka beras yang tidak habis dalam masa turunnya harga karena waktu berjalan terus maka menyebabkan nilai  beras tersebut bertambah.
-          Manfaat tempat (place utility)
Manfaat tempat dapat kita lihat pada perusahaan transportasi. Perusahaan transportasi seperti kereta api, truk, kapal, maupun pesawatakan menyebabkan bertambahnya manfaat barang yang dipindahkan tersebut. Contoh: hasil-hasil pertanian yang diangkut ke desa
-          Manfaat kepemilikan (ownership utility)
Manfaat kepemilikan adalah usaha untuk memindahkan barang dari hak milik orang yang satu ke orang yang lain. Contohnya: pedagang, toko, distributor, pengecer, dsb


d.      Ditinjai dari teknik proses produksi
Penggolongan proses produksi menurut teknik atau sifat proses produksi akan menentukan jenis atau bentuk pokok yang dipakai dalam proses produksi. Berdasarkan tekniknya, dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu;
-          Proses ekstraktif
Yaitu proses produksi yang dilakukan dengan cara mengambil langsung dari sumber alam yang telah tersedia. Misalnya proses penambangan, perikanan, perkebunan dsb.
-          Proses analitis
Yaitu proses untuk menguraikan atau memisahkan dari suatu bahan mentah tertentu menjadi beberapa macam bentuk yang menyerupai aslinya.
-          Proses fabrikasi
Prosesnya sama dengan proses analitis, tetapi menggunakan alat seperti mesin dan bentuknya tidak harus sama dengan aslinya, seperti pakaian, meubel, sepatu.
-          Proses sintetis
Yaitu proses pengkombinasian dari beberapa bahan dalam suatu bentuk produk. Contohnya perusahaan kimia, obat-obatan, kaca, gelas dsb
-          Proses assembling
Yaitu merangkaikan beberapa produk jadi atau setengah jadi menjadi produk baru tanpa merubah bentuk fisik susunan kimiawinya. Contohnya perusahaan karoseri, mobil, IPTN dsb


7.5Pengambilan Keputusan dalam Manajemen Produksi
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Jika dilihat dari keputusan yang harus diambil maka dibedakan menjadi:
-          Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
-          Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
-          Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
-          Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain
Bidang Produksi Mempunyai 5 Tanggung Jawab Keputusan Utama, yaitu:
-          Proses
-          Kapasitas
-          Persediaan
-          Tenaga Kerja
-          Mutu/Kualitas

7.6Ruang Lingkup Manajemen Produksi
a.       Perencanaan system produksi
b.      Perencanaan operasi dan system pengendalian produksi
yang meliputi :
o   Seleksi dan design hasil produksi (produk).
o   Seleksi dan perancangan proses serta peralatan.
o   Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi.
o   Perancangan tata letak (Lay out) dan arus kerja atau proses.
o   Perancangan tugas.
o   Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas.       


7.7   Fungsi, Sistem Produksi dan Operasi
Secara umum fungsi produksi terkait dengan pertanggung jawaban dalam pengolahan dan pentransformasian masukan (inputs) menjadi keluaran (outputs) berupa barang atau jasa yang akan dapat memberikan hasil pendapatan bagi perusahaan. Untuk melaksanakan fungsi tersebut diperlukan serangkaian kegiatan yang merupakan keterkaitan dan menyatu serta menyeluruh sebagai suatu sistem. Berbagai kegiatan yang berkaitan dengan fungsi produksi dan operasi ini dilaksanakan oleh beberapa bagian yang terdapat dalam suatu perusahaan, baik perusahaan besar maupun perusanaan-perusahaan kecil.
Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah:
-          Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan (inputs).
-          Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
-          Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam satu dasar waktu atau periode tertentu.
-          Pengendaian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (inputs) pada kenyataannya dapat dilaksanakan.

7.8Teknik Menentukan Lokasi dan Layout
Lokasi adalah Tempat untuk menjalankan kegiatan usaha, sebagai tempat perencanaan, pengambil keputusan, pengendalian, proses produksi, penjualan, atau sebagai tempat penyimpanan.
Keuntungan yang diperoleh dengan mendapatkan lokasi yang tepat antara lain:
-          Pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat lebih memuaskan;
-          Kemudahan dalam memperoleh tenaga kerja yang diinginkan baik jumlah maupun kualifikasi;
-          Kemudahan dalam memperoleh bahan baku atau bahan penolong dalam jumlah yang diinginkan secara terus menerus;
-          Kemudahan untuk memperluas lokasi usaha karena biasanya sudah diperhitungkan untuk usaha perluasan lokasi sewaktu-waktu;
-          Memiliki nilai atau harga ekonomi yang lebih tinggi di masa yang akan datang;
-          Meminimalkan terjadinya konflik terutama dengan masyarakat dan pemerintah setempat.

Jenis-Jenis Lokasi
-          Lokasi untuk kantor pusat;
-          Lokasi untuk pabrik;
-          Lokasi untuk gudang;
-          Lokasi untuk kantor cabang.
Pertimbangan Menentukan Lokasi
-          Jenis usaha yang dijalankan;
-          Dekat konsumen atau pasar;
-          Dekat dengan bahan baku;
-          Ketersediaan tenaga kerja;
-          Sarana dan prasarana (transportasi, listrik, dan air);
-          Dekat dengan pusat pemerintahan;
-          Dekat dengan lembaga keuangan;
-          Berada di kawasan industri;
-          Kemudahan untuk melakukan ekspansi/perluasan;
-          Kondisi adat istiadat, budaya, dan sikap masyarakat setempat;
-          Hukum yang berlaku di wilayah setempat;
-          Dan pertimbangan lainnya.
Pertimbangan Menentukan Layout
-          Kapasitas dan tempat yang dibutuhkan;
-          Peralatan untuk menangani material atau bahan;
-          Lingkungan dan estetika;
-          Arus informasi;
-          Biaya perpindahan antara tempat kerja yang berbeda.
Tujuan dalam menentukan Lokasi dan Layout:
-          Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat;
-          Agar perusahaan dapat menentukan layout yang sesuai dengan proses produksi;
-          Agar perusahaan dapat menentukan teknologi yang paling tepat;
-          Agar perusahaan dapat menentukan metode persediaan yang paling baik;
-          Agar perusahaan dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang tepat.

14.           Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis

Tanggung jawab suatu bisnis yaitu suatu tanggung jawab yang harus di lakukan dalam suatu lingkungan perusahaan bisnis agar adanya solidaritas yang tinggi dalam berbisnis.
14.1 Klasifikasi Aspek Pendorong Tanggung Jawab Sosial
Dalam menunaikan tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut untuk mengindahkan etika bisnis. Hal – hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis:
-          Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat seringkali menghadapi kendala berupa adanya biaya tambahan yang kadang cukup besar bagi perusahaan dan diperhitungkan biaya tambahan untung-rugi usaha
-          Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa dan karya.ikut mendorong diciptakanya etika bisnis yang baik dan jujur.

14.2 Dorongan Tanggung Jawab Social
Manfaat penerapan manajemen orientasi kemanusiaan
-          Peningkatan moral kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat dan produktivitas kerja
-          Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen partisipasif.
-          Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyaman kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
-          Peningkatan mutu produksi yang diadakan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
-          Kepercayaan konsumen yang meningkatkan dan merupakan dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan

14.3Etika Bisnis
Etika Perusahaan dengan Konsumen
Perusahaan dalam berinteraksi dengan konsumen berkomitmen:
-          Menghormati hak-hak dan kepentingan konsumen.
-          Memberikan informasi yang benar dan jelas yang berkaitan dengan karakteristik produk dan jasa.
-          Memenuhi komitmen kepada konsumen dari segi kualitas, harga, waktu pengiriman, layanan purna pelayanan, keselamatan maupun jaminan produk sesuai dengan standar yang berlaku.
-          Memberikan layanan responsif, mudah, ramah & cepat baik pra maupun purna pelayanan kepada konsumen tanpa membedakan konsumen yang satu dan konsumen yang lainnya.
-          Menjaga kerahasiaan informasi mengenai konsumen kepada pihak lain yang bisa merugikan Perusahaan ataupun konsumen yang bersangkutan.
-          Menyelesaikan permasalahan yang timbul dengan segera setiap permasalahan dengan konsumen secara musyawarah, namun Perusahaan akan melakukan langkah hukum dan/atau memasukkan ke daftar hitam untuk konsumen yang melanggar ketentuan, perjanjian & panduan Etika Bisnis & Etika Kerja ini, sehingga tindak menimbulkan kerugian bagi Perusahaan.
-          Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan tidak diperbolehkan menjadi agen dari konsumen baik langsung maupun tidak langsung sehingga memiliki benturan kepentingan dengan bisnis Perusahaan.
-          Praktek-praktek komersial beberapa Perusahaan asing mungkin menggunakan jasa pihak ketiga untuk mewakili kepentingan Perusahaan. Perusahaan harus berhati-hati berhubungan bisnis untuk menghindari bahaya apapun bagi Perusahaan yang berakibat sanksi terhadap itu.
-          Dalam hal akan melakukan kegiatan bisnis/transaksi dengan konsumen terutama untuk kerja sama Pelayanan Jangka Panjang atau kargo – kargo yang selama ini belum pernah dilayani Perusahaan, terlebih dahulu harus membuat analisa risiko dan setiap kesepakatan harus dituangkan dalam suatu dokumen tertulis yang disusun berdasarkan itikad baik dan saling menguntungkan, melalui unit kerja yang kompeten.
-          Tidak melakukan bisnis yang bertentangan dengan nilai-nilai Perusahaan.

Etika Perusahaan dengan Serikat Karyawan
Perusahaan dalam berinteraksi dengan Serikat Karyawan berkomitmen:
-          Perusahaan mengakui bahwa Serikat Karyawan merupakan badan resmi organisasi di luar kedinasan yang sah dalam Perusahaan yang dapat bertindak untuk dan atas nama seluruh anggotanya yang bekerja pada Perusahaan.
-          Menjalin kemitraan strategis dan saling menguntungkan serta berupaya mewujudkan terciptanya sinergi dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi.
-          Perusahaan dan Serikat Karyawan akan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menyelesaikan segala perselisihan hubungan industrial yang timbul dengan jalan musyawarah untuk mufakat.
-          Menjalin hubungan kerja yang baik, santun, dan bermartabat untuk mengantisipasi dan menyelesaikan suatu permasalahan, sehingga dapat menjamin ketenangan kerja dalam lingkungan Perusahaan.
-          Sebagai wujud kemitraan antara Perusahaan dengan Karyawan untuk melaksanakan pembinaan, pengembangan kemampuan, dan ketrampilan Karyawan serta peningkatan produktivitas kerja dan produktivitas Perusahaan, maka Perusahaan dan Serikat Karyawan membuat Perjanjian Kerja Bersama (PKB) untuk menjamin terlaksananya kerja sama yang baik antara kedua belah pihak sesuai dengan aspirasi Karyawan.

Etika Perusahaan dengan Mitra Kerja
Perusahaan dalam berinteraksi dengan mitra kerja, berkomitmen:
-          Memilih mitra kerja berdasarkan aspek kredibilitas dan bonafiditas yang dapat dipertanggungjawabkan.
-          Menjajaki peluang bisnis untuk meningkatkan pertumbuhan Perusahaan.
-          Membina iklim saling percaya, menghargai dan memupuk kebersamaan, membangun komunikasi secara intensif.

Etika Perusahaan Dengan Lembaga Keuangan dan Perbankan/Kreditur
Perusahaan dalam berinteraksi dengan Lembaga Keuangan dan Perbankan, berkomitmen:
-          Memanfaatkan fasilitas perbankan hanya untuk kepentingan bisnis dan peningkatan nilai tambah Perusahaan.
-          Menyediakan informasi yang benar dan akurat bagi Lembaga Keuangan dan Perbankan maupun calon Lembaga Keuangan dan Perbankan.
-          Menjalin kerja sama dengan Lembaga Keuangan dan Perbankan berdasarkan aspek kinerja Lembaga Keuangan dan Perbankan, daya saing bisnis, profesionalisme dan selera risiko Lembaga Keuangan dan Perbankan terhadap bisnis Perusahaan yang dapat di petanggungjawabkan.
-          Memberikan informasi secara transparan tentang kondisi bisnis untuk menjagakepercayaan Lembaga Keuangan dan Perbankan, kecuali hal-hal yang menjadi rahasia perusahaan dan tidak boleh diinformasikan kepada pihak manapun tanpa persetujuan Direksi.
-          Terlebih dahulu membuat analisa risiko dalam rangka memanfaatkan fasilitas (termasuk, namun tidak terbatas pada, kredit modal kerja, trade-line, forexline dan kredit jangka panjang) dan untuk setiap kesepakatan harus dituangkan dalam suatu dokumen teftulis yang disusun berdasarkan itikad baik dan saling menguntungkan melalui unit kerja Yang kompeten.

14.4Bentuk-bentuk Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis
Hubungan Industrial Pancasila adalah hubungan antara para pelaku dalam proses produksi barang dan jasa dilandasi atas nilai dari keseluruhan sila-sila dari pancasila dan Undang-undang 1945 yang tumbuh dan berkembang diatas kepribadian bangsa dan kebudayaan nasional Indonesia.
Pelaksanaan Hubungan Industrial Pancasila
-          Lembaga kerjasama Bipartit dan Tripartit
Lembaga kerjasama bipartite dikembangkan perusahaan agar komunikasi antar pihak  pekerja dan pihak pengusaha selalu berjalan dengan lancer.
-          Lembaga kerjasama tripartite dikembangkan sebagai forum komunikasi, konsultasi dan dialog antar ketiga pihak tersebut.

Kesepakatan Kerja Bersama (KKB)
-          Melalui kesepakatan kerja bersama dapat diwujudkan suatu proses musyawarah dan    mufakat dalam mewujudkan kesepakatan kerja bersama.
-          Dalam kesepakatan kerja bersama semangat hubungan industrial pancasila perlu mendapat perhatian.
-          Setiap kesepakatan kerja bersama supaya paling sedikit harus memiliki suatu
-          pendahuluan/mukadimah yang mencerminkan falsafah hubungan industrial pancasila.

Kelembagaan penyelesaian perselisihan industrial
-          Lembaga yang diserahi tugas penyelesaian perselisihan industrial perlu ditingkatkan peranannya melalui peningkatan kemampuan serta integritas personilnya.
-          Kelembagaan penyelesaian perselisihan baik pegawai perantara, arbitrase P4D/P4P yang berfungsi dengan baik akan dapat menyelesaikan perselisihan dengan cepat, adil, terarah dan murah.

AMDAL
AMDAL adalah singkatan dari analisis mengenai dampak lingkungan. Dalam peraturan pemerintah no. 27 tahun 1999 tentang analisis mengenai dampak lingkungan disebutkan bahwa AMDAL merupakan kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
Fungsi :
-          Awal dari rekomendasi tentang izin usaha
-          Sebagai Scientific Document dan Legal Document
-          Izin Kelayakan Lingkungan Analisiss AMDAL
AMDAL mulai berlaku di Indonesia tahun 1986 dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1086. Karena pelaksanaan PP No. 29 Tahun 1986 mengalami beberapa hambatan yang bersifat birokratis maupun metodologis, maka sejak tanggal 23 Oktober 1993 pemerintah mencabut PP No. 29 Tahun 1986 dan menggantikannya dengan PP No. 51 Tahun 1993 tentang AMDAL dalam rangka efektivitas dan efisiensi pelaksanaan AMDAL. Dengan diterbitkannya Undang-undang No. 23 Tahun 1997, maka PP No. 51 Tahun 1993 perlu disesuaikan. Oleh karena itu, pada tanggal 7 Mei 1999, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999. Melalui PP No. 27 Tahun 1999 ini diharapkan pengelolaan lingkungan hidup dapat lebih optimal.

PENGERTIAN K3 (KEAMANAN, KESEHATAN dan KESELAMATAN KERJA)
Dibagi menjadi 2 pengertian, yaitu:
-          Secara Filosofis
Suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada umumnya terhadap hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adl dan makmur.
-          Secara Keilmuan
Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Tujuan dari k3:
-          Melindungi kesehatan, keamanan dan keselamatan dari tenaga kerja.
-          Meningkatkan efisiensi kerja.
-          Mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Sasaran k3 :
-          Menjamin keselamatan pekerja
-          Menjamin keamanan alat yang digunakan
-          Menjamin proses produksi yang aman dan lancer
Jenis-jenis bahaya dalam k3
Dibagi menjadi 3, yaitu:
a.       Jenis kimia
Terhirupnya atau terjadinya kontak antara manusia dengan bahan kimia berbahaya.
Contoh:
-          abu sisa pembakaran bahan kimia
-          uap bahan kimia
-          gas bahan kimia

b.      Jenis fisika
Suatu temperatur udara yang terlalu panas maupun terlalu dingin, keadaan yang sangat bising, keadaan udara yang tidak normal.
Contoh:
-          Kerusakan pendengaran
-          Suatu suhu tubuh yang tidak normal

c.       Jenis proyek/ pekerjaan
Pencahayaan atau penerangan yang kurang, bahaya dari pengangkutan barang, bahaya yang ditimbulkan oleh peralatan.
Contoh:
-          Kerusakan penglihatan
-          Pemindahan barang yang tidak hati-hat sehingga melukai pekerja
-          Peralatan kurang lengkap dan pengamanan sehngga melukai pekerja

Alat pelindung diri
Adalah perlengkapan wajib yang digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiridan orang di sekelilingnya.
Adapun bentuk peralatan dari alat pelindung:
-          Safety helmet
Berfungsi: sebagai pelindung kepala dari benda-benda yang dapat melukai kepala.
-          Safety belt
Berfungsi: sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat trasportasi.
-          Penutup telinga
Berfungsi: sebagai penutu telinga ketika bekerja di tempat yang bising.

-          Kaca mata pengamanan
Berfungsi: sebagai pengamanan mata ketika bekerja dari percikan.
-          Pelindung wajah
Berfungsi: sebagai pelindung wajah ketika bekerja.
-          Masker
Berfungsi: sebagai penyaring udara yang dihisap di tempat yang kualitas udaranya kurang bagus.

Perkebunan Inti Rakyat (PIR) adalah pola pengembanganperkebunan rakyat di wilayah lahan bukaan baru dengan perkebunan besar sebagai inti yang membangun dan membimbing perkebunan rakyat disekitarnya sebagai plasma dalam suatu sistem kerjasama yang saling menguntungkan, utuh dan berkelanjutan.[1]Perkebunan inti rakyat merupakan salah satu bentuk dari pertanian kontrak (bahasa Inggris: contract farming).

Sistem Anak Angkat dan Bapak Angkat

Kesiapan Bapak Angkat

                Kesiapan bapak angkatdilihat dari program pembangunan apakah sesuai dengan keperluan anak angkat, adanya pemantauan terhadap program pembangunan, kualitas tenaga Pembina dan organisasi khusus untuk membina usaha kecil.

Populasi dan Sampel Objek Penyelidikan

Populasi objek penelitian adalah unit perusahaan kecil baik yang menjadi anak angkat maupun yang tidak menjadi anak angkatdan perusahaan yang menjadi Bapak angkat. Unit analisis penelitian adalah perusahaan kecil dan sebagai responden adalah pemiliknya. Untuk mendapatkan generalisasi hasil penelitian yang tinggi maka perlu diperhatikan berbagai factor diantaranya tingkat kesalahan, dan jumlah populasi (Sekaran, 2000). Sekaran (2000) telah mencoba membuat hubungan antara jumlah populasi dan tingkat kesalahan dengan sampel yang dianggap mewakili, misalnya untuk populasi sejumlah 10.000 maka sampelnya adalah 368. Penelitian ini akan mendasarkan penentuan jumlah sampel yang dikemukakan oleh Sekaran (2000) tersebut di atas.

Kriteria Sampel Penelitian

Kriteria pemilihan sampel yang digunakan bagi sampel bukan anak angkat adalah disyaratkan telah berdiri sejak tiga tahun yang lalu dan untuk usaha yang menjadi anak angkat disyaratkan juga untuk telah menjadi anak angkat minimal sejak tiga tahun yang lalu. Syarat ini dikemukakan karena untuk penilaian prestasi digunakan data historis tentang pertumbuhan penjualan, jumlah tenaga kerja, dan lingkup pemasaran.

14.5 Bisnis Internasional
Bisnis Internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan antara Negara yang satu dengan Negara yang lain. Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda.
Beberapa alasan untuk melaksanakan bisnis internasional antara lain berupa :
-          Spesialisasi antar bangsa–bangsa
Dalam hubungan dengan keunggulan atau kekuatan tertentu beserta kelemahannya maka suatu negara haruslah menentukan pilihan strategis untuk memproduksikan suatu komoditi yang strategis.
-          Memanfaatkan secara maksimal kekuatan yang ternyata benar-benar paling unggul sehingga dapat menghasilkannya secara lebih efisien dan paling murah.
-          Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai komoditi yang memiliki kelemahan yang tertinggi bagi negerinya.
  
Tahap-tahap dalam Memasuki Bisnis Internasional
1.      Ekspor Insidentil
Dalam rangka untuk masuk ke dalam dunia bisnis Internasional suatu perusahaan pada umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan melakukan ekspor insidentil.
2.      Ekspor Aktif (Purchasing)
Tahap terdahulu dan dapat berkembang terus kemudian adanya hubungan bisnis yang rutin dan kontinyu, bahkan transaksi yang semakin aktif.
3.      Penjualan Lisensi
Tahap berikutnya adalah tahap penjualan Iisensi. Dalam tahap ini Negara pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima. Dalam tahap yang dijual adalah hanya merek atau lisensinya saja, sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya.
4.      Franchising
Tahap berikutnya merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di suatu negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku maupun barang jadinya, serta bentuk pelayanannya. Cara ini sering dikenal sebagai bentuk “Franchising”.
Dalam hal bentuk Franchise ini maka perusahaan yang menerima disebut sebagai Franchisee dan perusahaan pemberi disebut sebagai Franchisor. Pada umumnya berhasil bagi jenis usaha tertentu misalnya bidang kuliner (makanan). Contohnya            KFC (Kentucky Fried Chiken), Mc Donalds, California Fried Chiken (CFC), Hoka Bento, Hanamasa, dan sebagainya.
Contoh Franchise dari Indonesia adaIah Es Teler 77, Ayam Goreng NY. Suharti, dan sebagainya. Kebaikan yang antara lain :
-          Manajemen sistem yang sudah teruji.
-          Memiliki nama yang sudah terkenal.
-          Performance record yang sudah mapan untuk alat penilaian.
Sebaliknya bentuk ini juga memiliki kejelekan yaitu :
-          Biaya tinggi untuk menrlapatkan Franchise
-          Keputusan bisnis akan dibatasi oleh Francilisor
-          Sangat dipengaruhi oleh kegagalan dari Franchise lain. Apabila terdapat kegagalan akan timbul anggapan bahwa bentuk franchise yang lain juga tidak baik.
5.      Pemasaran di Luar Negeri (Active Marketing)
Tahap berikutnya adalah bentuk Pemasaran di Luar negeri. Bentuk ini akan memerlukan intensitas manajemen serta keterlibatan yang lebih tinggi karena perusahaan pendatang (Host Country) harus aktif dan mandiri untuk melakukan manajemen pemasaran bagi produknya itu di negeri asing (Home Country). Pengusaha pendatang yang merupakan orang asing harus mampu untuk mengetahui perilaku (segmentasi) di negeri penerima itu sehingga dapat dilakukan program-program pemasaran yang efektif.

6.      Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
Tahap yang terakhir adalah tahap yang paling intensif dalam melibatkan diri pada bisnis internasional yaitu tahap “Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri”. Tahap ini juga disebut sebagai “Total International Business”. Bentuk inilah yang menimbulkan MNC (Multy National Corporation) yaitu Perusahaan Multi Nasional. Dalam tahap ini perusahaan asing datang dan mendirikan perusahaan di negeri asing dengan segala modalnya, kemudian memproduksi di negeri itu, lalu menjuaI hasil produksinya itu di negeri itu juga. Bentuk ini memiliki unsur positif bagi negara yang sedang berkembang karena dalam bentuk ini negara penerima tidak perlu menyediakan modal yang sangat banyak untuk mendirikan pabrik tersebut.

Hambatan  dalam Memasuki Bisnis Internasional
Melaksanakan bisnis internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki hambatan ketimbang di pasar domestic. Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan yang sering kai menghambat terlaksannya transaksi bisnis internasional. Disamping itu kebiasaan atau budaya Negara lain tentu saja akan berbeda dengan negeri sendiri. Oleh karena itu maka terdapat beberapa hambatan dalam bisnis internasional yaitu :
-          Batasan perdagangan dan tariff bea masuk
-          Perbedaan bahasa, social budaya/cultural
Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis Internasional, hal ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan bisnis sukar untuk dapat berlangsung dengan Iancar. Hambatan bahasa saat ini semakin berkurang karena adanya bahasa Internasional yaitu bahasa lnggris.
Perbedaan kondisi sosial budaya merupakan suatu masalah yang harus dicermati pula dalam melakukan bisnis Internasional. Misalnya saja pemberian warna terhadap suatu produk ataupun bungkusnya harus hati-hati karena warna tertentu yang di suatu negara memiliki arti tertentu di negara lain dapat bermakna yang bertentangan.

Kondisi politik dan hukum/perundang-undangan
Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut..
Ketentuan Hukum ataupun Perundang-undang yang berlaku di suatu negara kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis internasional.

Hambatan operasional
Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah masalah operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan ke negara yang lain. Transportasi ini seringkali sukar untuk dilakukan karena antara kedua negara itu belum memiliki jalur pelayaran kapal laut yang reguler. Hal ini dapat mengakibatkan biaya pengangkutan atau ekspedisi menjadi sangat mahal yang dikarenakan pengangkutnya hanya melayani satu negara itu saja.

 Kesimpulan
-          Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran dalam mengoordinasikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan.
-          Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa yang membutuhkan faktor-faktor produksi berupa tanah, modal, tenaga kerja, danskills (organizational, managerial and technical skills).
-          Proses produksi yang berjalan dengan lancar dan baik merupakan suatu hal yang sangat diharapkan oleh suatu perusahaan. Untuk mewujudkan proses produksi agar selalu berjalan dengan baik, maka dibutuhkan suatu manajemen yang bisa mengelola keseluruhan kegiatan produksi tersebut.
-          Pengambilan Keputusan dalam Manajemen Produksi merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager).
-          Lokasi adalah Tempat untuk menjalankan kegiatan usaha, sebagai tempat perencanaan, pengambil keputusan, pengendalian, proses produksi, penjualan, atau sebagai tempat penyimpanan.
-          Tanggung jawab suatu bisnis yaitu suatu tanggung jawab yang harus di lakukan dalam suatu lingkungan perusahaan bisnis agar adanya solidaritas yang tinggi dalam berbisnis.
-          Hubungan Industrial Pancasila adalah hubungan antara para pelaku dalam proses produksi barang dan jasa dilandasi atas nilai dari keseluruhan sila-sila dari pancasila dan Undang-undang 1945 yang tumbuh dan berkembang diatas kepribadian bangsa dan kebudayaan nasional Indonesia.
-          AMDAL adalah singkatan dari analisis mengenai dampak lingkungan. Dalam peraturan pemerintah no. 27 tahun 1999 tentang analisis mengenai dampak lingkungan disebutkan bahwa AMDAL merupakan kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
-          Perkebunan Inti Rakyat (PIR) adalah pola pengembanganperkebunan rakyat di wilayah lahan bukaan baru dengan perkebunan besar sebagai inti yang membangun dan membimbing perkebunan rakyat disekitarnya sebagai plasma dalam suatu sistem kerjasama yang saling menguntungkan, utuh dan berkelanjutan.[1]Perkebunan inti rakyat merupakan salah satu bentuk dari pertanian kontrak (bahasa Inggris: contract farming).
-          Populasi objek penelitian adalah unit perusahaan kecil baik yang menjadi anak angkat maupun yang tidak menjadi anak angkatdan perusahaan yang menjadi Bapak angkat.
-          Bisnis Internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan antara Negara yang satu dengan Negara yang lain. Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda.
Daftar Pustaka





1 komentar:

  1. Assalamu Alaikum wr-wb, Saya ingin berbagi cerita kepada anda, Bahwa dulunya saya ini cuma seorang Honorer di sekolah dasar jawa timur, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian dan membayar 30 jt namun hasilnya nol, uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, Dengan tdk segaja sy buka internet dan sy melihat komentar ibu sri Rahayu dr jawa timur Tentang Bpk Drs Sulardi yang bekerja di BKN pusat yang di kenalnya di jakarta dan mengurusnya sampai SK dia keluar, saya pun coba menghubungi beliau dan beliau mau membantu saya dan menyuruh saya mengirim berkas saya melalui e-mail, alhamdulillah SK saya akhirnya keluar juga, sy sangat berterima kasi kepada Bpk Drs.sulardi yg telah membantu sy, dan tak lupa mengucap syukur kepada ALLAH SWT karna melalui Bpk Drs.Sulardi, masa depan sy sudah cerah, jadi teman2 jgn pernah putus asah, kalau sudah waktunya tuhan pasti kasih jalan, dan sy sadar kalau tdk ada yg ngurus dr pst langsung meman sulit, karna banyaknya peserta. itu adalah kisa nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya Hubungi saja Bpk Drs.Sulardi, Hp:0823-3871-2222 Siapa tau belia masih bisa bantu. Untuk yg punya room, trima kasih untuk tumpanganya. Wassalm Ismail Yusup.

    BalasHapus