Jumat, 18 Maret 2016

UMPAN BALIK DAN BENTUK-BENTUKNYA

PERANAN KOMUNIKASI DALAM DUNIA BISNIS
UMPAN BALIK DAN BENTUK-BENTUKNYA

 











DINA APRILIANTI
53214131
2DF02


DOSEN:
TANTYO SETYOWATI, SE., MM




UNIVERSITAS GUNADARMA
DIREKTORAT TIGA BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN
ATA 2016/2017






DAFTAR ISI

Umpan Balik..............................................................................................................................1
Benuk-bentuk Umpan Balik.......................................................................................................2









Umpan Balik
Dalam setiap kegiatan komunikasi merupakan kegiatan pengiriman dan penerimaan lambang ataupun keinginan untuk mengubah pendapat orang lain yang merupakan juga suatu usaha untuk mengadakan hubungan sosial. Pada peristiwa lain, seorang pimpinan menegur anak buahnya karena berbuat kesalahan sehingga anak buah tersebut menyesali perbuatannya. Pengarahan dan teguran tersebut disamakan dengan pesan (message), sedangkan tepukan tangan dinamakan umpan balik. Antara umpan balik dan pesan terdapat hubungan sebab akibat (causalitas). Pesan (message) itu dapat berbentuk bermacam-macam seperti pidato, pengarahan, intruksi, tugas, perintah, analisis, dll. Pesan dapat juga berbentuk tulisan, lisan, gambar-gambar dan bahkan demonstrasi atau penghargaan. Umpan balik (feed back) pun dapat berbentuk bermacam-macam seperti hasil (pelaksanaan suatu tugas), laporan, sikap yang timbul, pertanyaan, reaksi, dsb. Sebagaimana pesan maka umpan balikpun dapat berupa tulisan, lisan, peragaan, dsb. Umpan balik yang baik diperlukan syarat-syarat tertentu antara lain:
1.      Umpan balik hendaknya jujur
Umpan balik yang tidak jujur bersumber pada kebiasaan untuk menyenangkan orang lain, keinginan memberi nasihat, keinginan untuk menang dalam argumentasi, malah lebih buruk lagi apabia ada keinginan untuk mengambil muka, menjilat, dan menyakiti orang. Umpan balik seperti ini bukan saja berguna tapi merusak.
2.      Umpan balik hendaklah tentang sesuatu yang khusus dan jelas bukan sesuatu secara umum dan kabur.
3.      Umpan balik hendaklah mengenai sesuatu dimana orang yang bersangkutan dapat berbuat apa-apa. Umpan balik tentang sesuatu di mana orang yang bersangkutan tidak dapat berbuat apa-apa adalah umpan balik yang tidak berguna dan malah bisa menimbulkan perasaan mendongkol.
4.      Umpan balik hendaklah jangan bersifat penilaian. Penilaian yang dimaksud adalah judgement bukan evaluasi. Umpan balik yang bersifat penilaian yang jujur sekalipun masih dapat menimbulkan akibat yang buruk, maka sebaiknya umpan balik seperti itu dihindarkan.
5.      Umpan balik hendaklah deskriptif, sehingga betul-betul jelas . dalam hal ini memerlukan gambaran apa yang dikehendaki jelas dan terang. Prinsip deskriptif itu mengajarkan pula bahwa umpan balik hendaknya mengungkapkan juga yang baik disamping sesuatu yang perlu diperbaiki lagi. Dalam hal ini kita sering lupa selalu mengungkapkan yang buruk tanpa menyatakan yang baiknya sehingga jarang sekali melihat titik-titik terang dalam pengembangan seseorang.
6.      Umpan balik hendaklah bersifat hasil oriented dan bukan person oriented. Dalam hal ini maka yang diutamakan bukan orangnya tetapi kerjanya.
7.      Umpan balik hendaklah memperhatikan timing , tidak ada patokan tentang waktu.

Bentuk-bentuk Umpan Balik
Bentuk-bentuk umpan balik antara lain:
1.      External Feedback
Umpan balik yang diterima langsung oleh komunikator dari komunikan.
2.      Internal Feedback
Umpan balik yang diterima komunikator bukan dari komunikan akan tetapi datang dari pesan itu sendiri atau dari komunikator itu sendiri
3.      Direct Feedback atau Immediate Feedback
Umpan balik langsung dalam suatu komunikasi, komunikan menggerakkan salah satu anggota badannya.
4.      Indirect Feedback atau Delaiged Feedback
Dalam bentuk surat kepada redaksi surat kabar, penyiar raadio, dll. Hal ini umpan balik membutuhkan waktu.
5.      Inferential Feedback
Umpan balik yang diterima dalam komunikasi massa yang disimpulkan sendiri oleh komunikator meskipun secara tidak langsung akan tetapi cukup relevan dengan pesan yang disampaikan.
6.      Zero Feedback
Artinya bahwa komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan meskipun komunikan menyampaikan umpan balik tersebut tidak dipahami oleh komunikator.
7.      Neutral Feedback
Umpan balik yang netral berarti bahwa informasi yang diterima kembali olej komunikator tidak relevan dengan pesan yang disampaikan semula.
8.      Positive Feedback
Komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan mendapat tanggapan positif, misalnya dengan adanya penerimaan pada pesan yang disampaikan.
9.      Negative Feedback
Komunikasi yang disampaikan oleh kominikator mendapat tantangan dari komunikan.