Definisi Akutansi
Merebaknya aktivitas usaha
dan bisnis diberbagai tempat serta merta membuat akuntansi menjadi topik hangat
dan penting untuk dibahas. Namun dalam membahas akuntansi tentu kita tidak bisa
langsung kepada ilmu yang terkandung didalamnya. Ibarat mengupas kulit bawang,
kita akan membahasnya satu persatu. Dimulai dari definisi akuntansi.
Definisi pertama mengenai akuntansi adalah
definisi yang dikemukakan oleh ABP Statement No. 4 dalam Smith Skousen (1995 :
3), akuntansi adalah suatu aktivitas jasa. Fungsinya adalah menyediakan
informasi kuantitatif, terutama yang bersifat dalam pengambilan keputusan
ekonomis dalam menetapkan pilihan-pilihan yang logis diantara berbagai tindakan
alternatif.
Menurut American Insitute of Certified
Public Accounting (AICPA) dalam Harahap (2003) mendefinisikan akuntansi
sebagai seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu
dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat
keuangan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.
Sedangkan pengertian akuntansi menurut Rudianto
mendefenisikan bahwa akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan
laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan
kondisi suatu badan usaha.
Dan pengertian menurut Charles T. Horngren, dan
Walter T.Harrison (Horngren Harrison,2007:4) menyatakan bahwa: Akuntansi
adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, memproses data menjadi
laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan.
Sekalipun ada banyak pengertian ataupun definisi
akuntansi dari berbagai ahli, yang diantaranya sebagaimana dijabarkan diatas.
Namun dalam lidah pelaku usaha dan bisnis akuntansi lebih popular disebut
sebagai “bahasa bisnis”, atau lebih tepat disebut bahasa pengambilan keputusan.
Dikatakan demikian karena semakin kita menguasai
bahasa ini akan semakin baik pula kita menangani berbagai aspek keuangan dalam
kehidupan, utamanya dalam usaha dan bisnis yang dilakoni. Apapun peranan kita
dalam masyarakat, pasti kita pernah mengambil keputusan yang berhubungan dengan
aspek keuangan, baik sebagai manajer, investor, politisi, kepala rumah tangga,
atau mahasiswa. Karenanya dapat dipastikan kita akan merasakan manfaat dari
memahami akuntansi.
Pengertian Akuntansi Dari Beberapa Para Ahli
1.
Definisi akuntansi yang
dikemukakan oleh ABP Statement No. 4
dalam Smith Skousen (1995 : 3), akuntansi adalah suatu aktivitas jasa.
Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat
dalam pengambilan keputusan ekonomis dalam menetapkan pilihan-pilihan yang
logis diantara berbagai tindakan alternatif.
Kesimpulan :
Pengertian akuntansi berarti
memerlukan analisis dari transaksi dan dalam pengumpulan dan pengolahan data
untuk memberi penjelasan dan argumentasi.
2.
Pengertian akuntansi
menurut American Insitute of
Certified Public Accounting (AICPA) dalam Harahap (2003) mendefinisikan
akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara
tertentu dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya
bersifat keuangan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.
Kesimpulan :
Pengertian akuntansi berarti
seni pencatatan (yang harus dicatat dalam buku jurnal maupun laporan),
penggolongan (yang harus dibedakan menurut golongan apa saja transaksi tersebut),
harus mengikhtisarkan setiap kejadian transaksi agar bias masuk ke dalam
laporan keuangan.
3.
American Acounting Association (AAA) dalam Soemarso SR. (1996 : 5) mendefinisikan akuntansi sebagai proses pengidentifikasian, pengukur dan
melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian-penilaian dan
keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.
Kesimpulan :
Bahwa akuntansi itu adalah
menganalisa data keuangan yang dilakukan dengan cara tertentu dan ukuran
moneter yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi atau
perusahaan.
4.
Pengertian Akuntansi
Menurut Charles T. Horngren, dan
Walter T.Harrison (Horngren Harrison,2007:4) menyatakan
bahwa: Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis,
memproses data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para
pengambil keputusan.
Kesimpulan :
Bahwa akuntansi itu adalah
sesuatu yang mengukur bisnis, dari mulai penggolongan transaksi dan pengupulan
data lainnya menjadi laporan keuangan, dan setelah selesai menjadi laporan keuangan
akan diambil suatu keputusan dari laporan tersebut.
5.
Pengertian akuntansi menurut
Warren dkk (2005:10) menjelaskan
bahwa: “secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi
yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai
aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan”.
Kesimpulan :
Bahwa akuntansi adalah
sebuah informasi untuk mereka pihak-pihak yang bersangkutan atas suatu
transaksi tersebut agar dapat melihat kondisi suatu perusahaan.
6.
Pengertian akuntansi menurut
Littleton (Muhammad,
2002:10) mendefinisikan: “tujuan utama dari akuntansi adalah untuk
melaksanakan perhitungan periodik antara biaya (usaha) dan hasil (prestasi).
Konsep ini merupakan inti dari teori akuntansi dan merupakan ukuran yang
dijadikan sebagai rujukan dalam mempelajari akuntansi.”
Kesimpulan :
Bahwa akuntansi adalah
perhitungtan periodik antara biaya dan hasil (prestasi), perhitungan tersebut
dijadikan sebagai rujukan dalam mempelajari akuntansi.
7.
Pengertian
akuntansi menurut Rudianto mendefenisikan
bahwa akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu
badan usaha.
Kesimpulan :
Bahwa akuntansi adalah
sesuatu yang dapat menghasilkan informasi mengenai aktivitas ekonomi dan sebuah
laporan yang akan dilaporkan kepada pihak-pihak yang bersangkutan.
8.
Kemudian Suparwoto L (1990 : 2) mendefinisikan
akuntansi sebagai suatu system atau tehnik untuk mengukur dan mengelola
transaksi keuangan dan menyajikan hasil pengelolaan tersebut dalam bentuk
informasi kepada pihak-pihak intern dan ekstern perusahaan. Pihak ekstern
disini terdiri dari investor, kreditur pemerintah, serikat buruh dan lain-lain.
Kesimpulan :
Bahwa akuntansi adalah suatu
teknik pengukuran dan pengelolahan transaksi yang menyajikan hasil dalam bentuk
informasi kepada pihak dalam dan luar perusahaan.
9.
Definisi akuntansi
menurut Arnold: Definisi
akuntansi dipandang sebagai suatu sistem untuk menyediakan informasi (terutama
keuangan) kepada siapa saja yang harus membuat keputusan dan mengendalikan
penerapan keputusan tersebut.
Kesimpulan :
Bahwa akuntansi itu adalah
suatu system untuk menyediakan informasi keuangan kepada siapa saja untuk
mengendalikan penerapan keputusan yang mereka ambil.
10.
Definisi akuntansi
menurut C. West Churman:“sebagai
pengalaman tertulis yang berguna untuk pengambilan keputusan.
Kesimpulan :
Bahwa akuntansi itu sebagai
pengalaman tertulis yang berguna untuk mengambil keputusan yang terjadi pada
kehidupan kita dan berguna untuk mengambil keputusan suatu perusahaan.
Fungsi Akutansi
Fungsi yang paling utama
akuntansi di suatu perusahaan adalah untuk mengetahui informasi tentang
keuangan yang ada di perusahaan tersebut. Dari suatu laporan akuntansi kita
dapat melihat perubahan keuangan peusahaan yang terjadi di perusahaan,entah itu
rugi ataupun untung. Akuntansi sangat identik dengan penghitungan atau keluar
masuknya uang di suatu perusahaan,jadi seorang akuntan harus bisa memperhitungkan biaya-biaya yang akan dikeluarkan perusahaan
untuk mengembangkan usahanya. Laporan akuntansi juga berfungsi untuk seorang
manager dalam mengambil keputusan apa yang akan dilakukan untuk kedepannya agar
perusahaan tersebut terus mendapatkan untung yang besar.
Laporan keuangan juga berperan penting untuk
pihak ekstern,karena bisa digunakan sebagai bukti keuangan suatu perusahaan
atau anggaran perusahaan untuk menjalin kerjasama yang baik. Contoh dari pihak
eksternal adalah investor, pemerintah, pemegang saham, kreditur dan pihak-pihak
yang lainnya. Tapi banyak akuntan yang memanipulasi data agar memperoleh
keuntungan pribadi. Maka dari itu kita seharusnya lebih berhati-hati dalam
memasukkan data keuangan.
Pihak-Pihak
yang Berkepentingan
Setiap orang pasti butuh yang namanya informasi, apapun jenisnya. Kita
aja butuh informasi. Begitu pula dengan orang-orang yang terlibat dalam dunia
usaha, mereka sangat membutuhkan informasi yang relevan dan akurat untuk
perkembangan usaha mereka. Informasi yang mereka butuhkan disediakan oleh
akuntansi, dimana akuntansi sebagai suatu kegiatan jasa berfungsi sebagai
penyedia data kuantitatif yang diperlukan oleh pihak-pihak tersebut.
Adapun pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi
adalah:
1. Para pemilik dan calon pemilik perusahaan
Para pemilik dan calon
pemilik perusahaan berkepentingan untuk mengetahui perkembangan dan kondisi
keuangan perusahaan. Kalau kalian jadi pemilik usaha pasti kalian mau tau dong
perkembangan usaha kalian.
2. Para pengelola perusahaan
Para pengelola perusahaan
ini adalah para manajer, jajaran direksi. Bagi pengelola perusahaan akuntansi
digunakan untuk berbagai tujuan. Diantaranya informasi bagi manajemen sebagai
bahan analisa dan interpretasi dalam melakukan evaluasi atas kegiatan dan
pencapaian hasil yang direncanakan perusahaan.
3. Para pegawai/karyawan perusahaan
Para pegawai/karyawan
perusahaan sebenarnya sangat berkepentingan untuk mendapatkan informasi
keuangan perusahaan. Hal ini dihubungkan dengan hak-hak pegawai dalam bidang
penggajian, gratifikasi ataupun bonus (jasa produksi) serta perangsang sosial
lainnya dari perusahaan untuk tujuan kesejahteraan perusahaan yang pada
akhirnya akan meningkatkan pengabdian pegawai pada perusahaan. Wah, berarti
sebagai pegawai kita juga perlu tahu nih laporan keuangannya perusahaan biar
kita ga dibodoh-bodohin sama pemiliknya.
4. Para investor
4. Para investor
Kalau kita mau invest dana
tentunya kita bakalan nyari perusahaan yang kondisinya bonafid. Nah, para
investor luar yang bermaksud menginvestasikan modalnya ke dalam suatu
perusahaan, untuk keamanan pelaksanaan investasinya harus terlebih dahulu
mengetahui kemampuan perusahaan yang bersangkutan agar jangan sampai dananya
terbuang sia-sia. Bukannya untung, malah buntung.
5. Para kreditor
Para kreditor seperti bank
pemberi kredit sangat memerlukan laporan keuangan perusahaan yang akan
diberikan kredit untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan
keputusan penetapan pemberian kredit. Sama seperti investor, para kreditor juga
cuma mau memberikan dananya pada perusahaan yang bonafid.
6. Pemerintah
Pemerintah sangat
berkepentingan dalam menilai maju mundurnya perusahaan yang ada di negaranya,
misalnya saja untuk menentukan kebijaksanaan sumber penerimaan negara dari
sektor pajak atau menentukan kebijaksanaan lain yang berkaitan dengan pemberian
fasilitas tertentu dari pemerintah.
7. Rekanan perusahaan
Yang dimaksud dengan rekanan
perusahaan di sini ialah perusahaan-perusahaan lain yang diajak kerja sama
dalam suatu kegiatan atau proyek-proyek pekerjaan tertentu yang sifatnya bekerja
sama untuk saling mendukung dalam penyelesaian kegiatan yang digarap bersama.
Prinsip Akutansi
Berikut
lima prinsip dasar akuntansi yang dapat dijadikan pedoman bagi pengusaha dalam
pembuatan laporan keuangan, agar laporan keuangan disusun berdasarkan prosedur
da prinsip akuntansi.
Prinsip
dasar akuntansi mendasari akuntansi dan seluruh laporan keuangan. Prinsip
akuntansi dijabarkan dari tujuan laporan keuangan, postutat akuntansi, dan
konsep teoritis akuntansi, serta sebagai dasar pengembangan teknik atau
prosedur akuntansi yang dipakai dalam menyusun laporan keuangan.
Ada lima prinsip dasar akuntansi yang digunakan
untuk mencatat transaksi. Yakni:
1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost
Principle)
GAAP mewajibkan sebagian besar aktiva dan
kewajiban diperlakukan dan dilaporkan berdasarkan harga akuisi. Hal ini
seringkali disebut prinsip biaya historis. Prinsip ini menghendaki digunakannya
harga perolehan dalam mencatat aktiva. utang, modal, dan biaya.
Yang dimaksud dengan-harga perolehan adalah harga
pertukaran yang disetuiui oleh kedua belah pihak vang tersangkut dalam
transaksi. Harga perolehan ini harus terjadi dalam transaksi di antara kedua
belah pihak yang bebas. Harga pertukaran ini dapat terjadi pada seluruh
transaksi dengan pihak ekstern, baik yang menyangkut aktiva, utang, modal atau
transaksi lainnya. Biaya memiliki keunggulan yang penting dibandingkan
penilaian yang lainnya, yaitu dapat diandalkan.
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue
Recognition Principle)
Prinsip Pengakuan Pendapatan adalah aliran masuk
harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang
dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu. Dasar yang
digunakan untuk mengukur besamya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya
yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas. Istilah
pendapatan dalam prinsip ini merupakan istilah yang luas, di mana di dalam
pendapatan termasuk pendapatan sewa, laba penjualan aktiva dan lain-lain.
Batasan umum yang biasanya digunakan adalah semua perubahan dalam jumlah bersih
aktiva selain yang berasal dari pernilik perusahaan.
Biasanya pendapatan diakui pada saat terjadinya
penjualan barang atau jasa. Yaitu saat ada kepastian mengenai besarnya
pendapatan yang diukur dengan aktiva yang diterima. Tetapi ketentuan umum ini
tidak selalu dapat diterapkan, sehingga timbul beberapa ketentuan lain untuk
mengakui pendapatan. Pengecualian-pengecualian itu adalah pengakuan pendapatan
saat produksi selesai, selama masa produksi dan pada saat kas diterima.
3. Prinsip Mempertemukan (Matching
Principle)
Yang dimaksud prinsip mempertemukan biaya adalah
mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut Prinsip
ini berguna untuk menentukan besamya penghasilan bersih setiap periode. Karena
biaya itu harus dipertemukan dengan pendapatannya, maka pembebanan biaya sangat
tergantung pada saat pengakuan pendapatan. Apabila pengakuan suatu pendapatan
ditunda, maka pembebanan biayanya juga akan ditunda sampai saat diakuinya
pendapatan.
Penerapan prinsip ini. juga menghadapi beberapa
kesulitan. Misalnya, dalam hal biaya-biaya yang tidak mempunyai hubungan yang
jelas dengan pendapatan, maka sulit untuk mempertemukan biaya dengan
pendapatannya. Contoh, biaya administrasi dan umum tidak dapat dihubungkan
dengan pendapatan perusahaan. Kesulitan seperti ini diatasi dengan membebankan
biaya-biaya tersebut ke periode terjadinya.
Biasanya biaya-biaya seperti itu disebut period
costs. Sebabnya, biaya produksi seperti biaya baban baku, upah langsung dan
biaya produksi tidak langsung, mempunyai hubungan yang jelas dengan pendapatan,
sehingga dapat dengan mudah dipertemukan.
Kesulitan yang lain seperti dalam hal biaya yang mempunvai manfaat untuk beberapa periode. Biaya-biaya seperti ini ditunda pembebanannya karena mernpunyai fungsi menimbulkan pendapatan. Masalahnya adalah alokasi setiap periodenya. Dasar alokasi yang digunakan dalam metode-metode depresiasi dan amortisasi hampir semuanya berdasarkan taksiran-taksiran yang tidak jelas hubungannya dengan pendapatan.
Kesulitan yang lain seperti dalam hal biaya yang mempunvai manfaat untuk beberapa periode. Biaya-biaya seperti ini ditunda pembebanannya karena mernpunyai fungsi menimbulkan pendapatan. Masalahnya adalah alokasi setiap periodenya. Dasar alokasi yang digunakan dalam metode-metode depresiasi dan amortisasi hampir semuanya berdasarkan taksiran-taksiran yang tidak jelas hubungannya dengan pendapatan.
Salah satu akibat dari prinsip ini adalah
digunakannya dasar waktu (accrual basis) dalam pembebanan biaya. Dalam
prakteknya digunakan jurnal-jurnal penyesuaian setiap akhir periode untuk
mempertemukan biaya dengan pendapatan.
4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Agar laporan keuangan dapat dibandingkan dengan
tahun-tahun sebelumnya, maka metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam
proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun.
Sehingga bila terdapat perbedaan antara suatu pos dalam dua periode, dapat
segera diketahui bahwa perbedaan itu bukan selisih akibat penggunaan metode
yang berbeda.
Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan
penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode
yang dipakai. Tetapi jika ada penggantian metode, maka akibat (selisih) yang
cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam
laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakuan terhadap perubahan metode
atau prinsip tersebut.
5. Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure
Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip pengungkapan lengkap
adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Karena
infomasi yang disajikan itu merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi dalam
satu periode dan juga saldo-saldo dari rekening-rekening tertentu, tidaklah
mungkin untuk memasukkan semua informasi-informasi yang ke dalam laporan
keuangan.
Biasanya keterangan tambahan atas informasi dalam
laporan keuangan dibuat dalam bentuk:
• Catatan kaki/footnote.
• Dalam laporan keuangan, biasanya dituliskan
dalam kurung di bawah elemen yang bersangkutan, atau dengan memakai
rekening-rekening tertentu.
• Berbagai lampiran.
Keterangan tambahan dengan menggunakan catatan
kaki biasanya karena tidak diinginkan untuk mengganggu laporan keuangan yang
dibuat. Catatan kaki ini digunakan untuk menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
• Prinsip akuntansi yang digunakan.
• Perubahan-perubahan, seperti perubahan dalam
prinsip akuntansi, taksiran-taksiran, kesatuan usaha, dan juga kalau ada
koreksi-koreksi kesalahan. Catatan kaki ini juga menunjukkan perlakuan terhadap
perubahan-perubahan tersebut, apakah dengan cara kumulatif, retroaktif, dan
lain-lain.
• Adanya kemungkinan timbulnya rugi atau laba bersyarat.
• Informasi tentang modal perusahaan, seperti
jumlah lembar saham dan lain-lain.
• Kontrak-kontrak pembelian, kontrak-kontrak
penting lainnya, adanya option atau warrant untuk saham dan lain-lain.
Keterangan tambahan yang dibuat sebagai lampiran laporan keuangan biasanya
digunakan untuk menunjukkan perhitungan-perhitungan detail yang mendukung suatu
jumlah tertentu, atau menunjukkan informasi-informasi keuangan berdasarkan
indeks harga (price level adjustment).
Berdasarkan dari penjelasan tersebut, bisa
diambil kesimpulan bahwa prinsip akuntansi dapat dijadikan pedoman bagi
pengusaha dalam pembuatan laporan keuangan. Hal ini untuk menjadikan laporan
keuangan yang dihasilkan atas dasar prosedur akuntansi dan disesuaikan dengan
peraturan dari prinsip akuntansi yang ada.
Pengertian Laporan Keuangan
1. Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, dalam
buku Analisis Laporan Keuangan (2002:63), Laporan Keuangan adalah laporan yang
diharapkan bisa memberi informasi mengenai perusahaan, dan digabungkan dengan
informasi yang lain, seperti industri, kondisi ekonomi, bisa memberikan
gambaran yang lebih baik mengenai prospek dan risiko perusahaan.
2. Laporan keuangan (financial statement
analysis) menurut Soemarso (2006:430), adalah hubungan
antara suatu angka dalam laporan keuangan dengan angka lain yang mempunyai
makna atau dapat menjelaskan arah perubahan (trend) suatu fenomena.
3. Menganalisis laporan keuangan,
berarti melakukan suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam
unsur-unsurnya, menelaah masing-masing unsur tersebut, dan menelaah hubungan
antara unsur-unsur tersebut dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan
pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan tersebut (Dwi Prastowo,
2002:52).
4. Dalam Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
Laporan Keuangan adalah :“Laporan
yang menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang
diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik ekonominya”.
(IAI, 2002 : par 47)
5. Menurut Sofyan S. Harahap, dalam
buku Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan (2006:105), laporan keuangan adalah
laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan
pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu..
6.
Analisis keuangan adalah usaha untuk menemukan kelemahan kinerja keuangan yang
dapat menimbulkan masalah dimasa yang akan datang dan untuk menentukan kekuatan
kinerja keuangan yang dapat diandalkan. Peralatan analisis yang digunakan untuk
menemukan kelemahan dan kekuatan tersebut adalah laporan keuangan yang mencakup
neraca, laporan laba rugi, aliran kas serta laporan sumber dan penggunaan dana (Martin, 2002:481).
Menurut Munawir yang berjudul “Analisa Laporan
Keuangan” menyatakan : “Laporan keuangan pada umumnya terdiri dari Neraca,
Laporan Laba Rugi, dan Laporan Perubahan Modal atau Laba yang Ditahan, walaupun
dalam prakteknya sering diikutsertakan beberapa daftar yang sifatnya untuk
memperoleh kejelasan lebih lanjut. Misalnya, Laporan Perubahan Modal Kerja,
Laporan Arus Kas, Perhitungan Harga Pokok, maupun daftar-daftar lampiran yang
lain.”(2002:13)
Dari
kutipan diatas dapat di simpulkan bahwa neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan
modal atau laba yang ditahan dan daftar-daftar yang diperlukan untuk penjelasan
lebih lanjut merupakan suatu laporan keuangan yang umum digunakan.
Ikatan Akuntansi Indonesia dalam bukunya yang
berjudul ”Standar Akuntansi Keuangan” adalah sebagai berikut : “Laporan
keuangan yang lengkap biasanya meliputi Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan
Perubahan Posisi Keuangan (yang disajikan dalam berbagai cara misalnya, Laporan
Arus Kas atau Laporan Arus Dana), catatan dan laporan lain serta materi
penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu
juga termasuk skedul informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut,
misalnya, informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan
perubahan harga.”(2004:2)
Dari penjelasan diatas ditekankan mengenai
kelengkapan laporan keuangan yang biasanya meliputi Neraca, Laporan Laba Rugi,
Laporan Perubahan Posisi Keuangan (yang disajikan dalam berbagai cara misalnya,
Laporan Arus Kas atau Laporan Arus Dana), catatan dan laporan lain serta materi
penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
Jenis laporan keuangan menurut Sofyan Syafri Harahap
yang berjudul ” Analisis Kritis atas Laporan Keuangan” menyatakan : ”Jenis
laporan keuangan terdiri dari jenis laporan keuangan utama dan pendukung,
seperti; Daftar Neraca, Perhitungan Laba Rugi, Laporan Sumber dan Penggunaan
Dana, Laporan Arus Kas, Laporan Harga Pokok Produksi, Laporan Laba Ditahan,
Laporan Perubahan Modal, dan Laporan Kegiatan Keuangan.”(2004:106)
Isi
Laporan Keuangan
Isi dan Elemen Laporan Keuangan
Ada tiga hal
penting yang harus diingat dalam mempertimbangkan apakah suatu transaksi dapat
dianggap sebagai elemen laporan keuangan atau tidak, yaitu:
1.
Konsep income dalam istilah
tadi harus dianggap lebih luas dari pada istilah income menurut
akintansi secara tradisional
2.
Pengertian asset, liabilities,
equity menyangkut pada jumlah kekayaan, klaim terhadap sumber-sumber tadi
pada suatu waktu tertentu. Sedangkan pengertian revenues, expense,
gains dan losses menyangkut pengaruh transaksi, kejadian selama
periode tertentu (dari satu tanggal ke tanggal lain).
3.
Nilai asset, liabilities,
equity dianggap berubah akibat pengaruh revenue, expense, gain, loss.
Dalam Statement of
Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 6 elemen akuntansi itu
adalah Asset, Liabilities, Owners’ Equity, Revenues, Gain,
Expenses, dan Losses.
Dalam mengkaji elemen akuntansi dan
hubungan laporan laba rugi dengan neraca dikenal dua pendekatan, yaitu:
1.
Articulated Approach, kedua laporan
dianggap memiliki hubungan matematis, laba rugi hanya merupakan perubahan modal
pada periode itu dengan asumsi tidak ada transaksi modal dan penyesuaian modal.
2.
Non-Articulated Approach, kedua
laporan tersebut tidak memiliki hubungan, minimal tidak otomatis dan
masing-masing berdiri sendiri antara satu sama lain.
Dalam
pendekatan articulated dikenal dua konsep, yaitu:
1.
Revenue – Expense Approach, menganggap
bahwa laporan utama adalah laporan laba rugi.
2.
Asset Liability
Approach, menganggap bahwa langkah pertama bukan mengukur laba, tetapi
mengukur harta dan kewajiban.
Pada umumnya, laporan
keuangan itu terdiri dari neraca, laporan laba-rugi, serta laporan perubahan
modal, tetapi dalam praktik keseharian sering pula diikut sertakan kelompok
lain yang sifatnya membantu memperoleh penjelasan, seperti laporan sumber dan
penggunaan kas atau arus kas, laporan biaya produksi, dan lain-lain. Oleh
karena itu, laporan keuangan dapat dipakai sebagai alat berkomunikasi dengan pihak-pihak
berkepentingan dengan data keuangan perusahaan, dan karena itulah sering juga
disebut sebagai language of business.
Seperti yang telah
dijelaskan di atas bahwa laporan keuangan merupakan hasil tindakan pembuatan
ringkasan data keuangan perusahaan. Laporan keuangan terdiri dari empat laporan
dasar, yaitu:
·
Neraca, menunjukkan posisi keuangan yang
meliputi kekayaan, kewajiban serta modal pada waktu tertentu.
·
Laporan rugi-laba, menyajikan hasil
usaha perusahaan yang meliputi pendapatan dan biaya (beban) yang dikeluarkan
sebagai akibat dari pencapaian tujuan dalam suatu periode tertentu.
·
Laporan perubahan modal/laba ditahan,
yang memuat tentang saldo awal dan akhir laba ditahan dalam Neraca untuk
menunjukkan suatu analisa perubahan besarnya laba selama jangka waktu tertentu.
·
Laporan arus kas, memperlihat aliran kas
selama periode tertentu, serta memberikan informasi terhadap sumber-sumber kas
serta penggunaan kas dari setiap kegiatan dalam periode yang dicakup.
Jadi, idealnya sebuah
catatan laporan keuangan harus mampu mencerminkan dan memberikan gambaran yang
akurat tentang kondisi keuangan kinerja suatu perusahaan.
Bentuk
Neraca
Neraca atau laporan posisi keuangan di dalam
manajemen adalah bagian darilapora keuangan suatu entitas untuk periode operasi
tertentu dan menunjukkan posisi keuangan entitas pada akhir periode itu.
Prinsip
Neraca menunjukkan angka-angka yang secara
keseluruhan menunjukkankeseimbangan prinsip dari 3 unsur yaitu : aset,
kewajiban dan modal dalam rumus persamaan.
Cara
penyajian
Neraca
bisa disajikan dalam 2 bentuk :
Bentuk skontro ( account form) yang membagi halaman
menjadi 2 dan sebelah kiri untuk melaporkan posisi aset atau aktiva,sedangkan
sebelah kananuntuk melaporkan posisi kewajiban dan modal.
Bentuk vertikal menyajikaninformasi keuangan dari
atas kebawah,dengan urutan mulai dari aset atau aktiva , lalu kewajiban dan
modal.
Bagaimanapun
bentuk yg di pilih ,isi yg disjikan neraca sama saja yaitu :
1. Total
aset atau “aktiva” terdiri dari komponen-komponen:
·
Aset lancar
·
Investasi
·
Aset tetap
·
Aset tak berwujud
·
Aset lain lain
2. Total
kewajiban yg terdiri dari komponen-komponen :
·
Kewajiban lancar
·
Kewajiban jangka panjang
·
Kewajiban lain-lain
·
Kewajiban yg di subordinasikan
3.
Modal yg terdiri dari komponen-komponen
:
·
Modal saham
·
Agio saham
·
Laba ditahan
·
Laba tahun berjalan
·
Selisih penilaian kembali aktiva tetap
Penggunaan Neraca dapat disajikan kepada banyak
pihak yang mempunyai kepentingan berbeda-beda (pemilik saham, pemerintah,
analis bursa, bahkan masyarakat umum). Neraca yang disajikan adalah sama. Namun cara perlakuan dan
penafsiran neraca adalah berbeda-beda di antara pembaca yang berbeda, untuk
tujuan yang berbeda.
Laporan
Rugi Laba
Untuk lebih jelas, marilah kita
lanjutkan dengan materi yang pertama, yaitu Laporan Rugi- Laba. Laporan
laba-rugi adalah laporan yang menyajikan pendapatan dan beban untuk satu
periode tertentu. Setiap perusahaan wajib menyusun laporan laba-rugi. Mengapa?
Karena laporan laba-rugi berguna antara lain untuk:
1.
Menetapkan besarnya pajak penghasilan.
2.
Menilai keberhasilan perusahaan dengan memperhitungkan
tingkat profitabilitas (keuntungan).
3.
Menilai laba perusahaan dengan membandingkan dengan
laba dalam laporan tahun yang lalu.
4.
Menilai efisiensi perusahaan dengan melihat besarnya
biaya/beban dan jenis komposisinya.
Susunan laporan laba-rugi dapat
dibuat dengan dua bentuk:
Ø Single Step
Dalam bentuk
single step semua jenis pendapatan (pendapatan usaha, dan pendapatan luar usaha
dan pendapatan lain-lain) disusun dan dijumlahkan dalam satu kelompok. Kemudian
disisihkan dengan jumlah semua jenis beban. Selisih jumlah pendapatan dengan
jumlah beban merupakan saldo (sisa) laba atau saldo (sisa) rugi. Bentuk ini
banyak digunakan dalam perusahaan jasa.
Ø Multi Step
Penyusunan
laporan laba-rugi dalam bentuk ini disusun secara bertahap mulai dari kelompok
pendapatan dan beban usaha, pendapatan luar usaha dan beban luar usaha. Sampai
dengan kelompok pendapatan lain-lain dan beban lain-lain. Bentuk multi step ini
banyak digunakan di perusahaan dagang atau perusahaan industri.
Pada dasarnya isi laporan rugi-laba sama, bedanya
hanya terletak pada sistematis penulisan saja, di mana single step pendapatan
atau beban itu tidak dirinci. Sedangkan bentuk multi step dirinci dan
dikelompokkan sesuai dengan jenisnya.
Bentuk
Laporan Rugi Laba
Amatilah bentuk laporan rugi-laba single step berikut
ini!
Kemudian
pelajarilah contoh bentuk laporan laba-rugi multi step berikut ini!
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu
perusahaan pada suatu periode akuntansi
yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan
keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
v Neraca
v Laporan
perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas
atau laporan arus dana
v Catatan
dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari
laporan keuangan
Tujuan
Laporan Keuangan
Menurut Standar Akuntansi
Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia tujuan laporan keuangan adalah Menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan.
Laporan keuangan yang disusun
untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun,
laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan
pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi
karena secara umum
menggambarkan
pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk
menyediakan informasi nonkeuangan.
Laporan
keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (bahasa Inggris: stewardship),
atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban
manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan
ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka
dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau
mengganti manajemen
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Ø Bisnis
adalah serangkaian usaha yang dilakukan 1 orang atau lebih individu atau
kelompok dengan menawarkan barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan atau
laba.
Ø Agar
suatu aktivitas ekonomi dapat berlangsung, dibutuhkan 3 unsur yaitu :
1. Keinginan manusia
2. Sumber-sumber daya
3. Cara-cara berproduksi
Ø Fungsi yang paling utama akuntansi di suatu perusahaan adalah untuk
mengetahui informasi tentang keuangan yang ada di perusahaan tersebut
Ø Neraca
menunjukkan angka-angka yang secara keseluruhan menunjukkankeseimbangan prinsip
dari 3 unsur yaitu : aset, kewajiban dan modal dalam rumus persamaan.
Ø Susunan laporan
laba-rugi dapat dibuat dengan dua bentuk:
Single Step
Multi Step
Assalamu Alaikum wr-wb, Saya ingin berbagi cerita kepada anda, Bahwa dulunya saya ini cuma seorang Honorer di sekolah dasar jawa timur, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian dan membayar 30 jt namun hasilnya nol, uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, Dengan tdk segaja sy buka internet dan sy melihat komentar ibu sri Rahayu dr jawa timur Tentang Bpk Drs Sulardi yang bekerja di BKN pusat yang di kenalnya di jakarta dan mengurusnya sampai SK dia keluar, saya pun coba menghubungi beliau dan beliau mau membantu saya dan menyuruh saya mengirim berkas saya melalui e-mail, alhamdulillah SK saya akhirnya keluar juga, sy sangat berterima kasi kepada Bpk Drs.sulardi yg telah membantu sy, dan tak lupa mengucap syukur kepada ALLAH SWT karna melalui Bpk Drs.Sulardi, masa depan sy sudah cerah, jadi teman2 jgn pernah putus asah, kalau sudah waktunya tuhan pasti kasih jalan, dan sy sadar kalau tdk ada yg ngurus dr pst langsung meman sulit, karna banyaknya peserta. itu adalah kisa nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya Hubungi saja Bpk Drs.Sulardi, Hp:0823-3871-2222 Siapa tau belia masih bisa bantu. Untuk yg punya room, trima kasih untuk tumpanganya. Wassalm Ismail Yusup.
BalasHapus