“Ramaaaaaa!” teriak
Shifa berlari mengejar Rama yang jauh di ujung jalan sana.
Sejenak Rama
berhenti ketika namanya dipanggil dan Rama pun tersenyum melihat Shifa sedang
berlari menghampiri dirinya. “Kamu nggak naik motor Fa?”
“Aku naik motor
bersama adikku, tapi aku melihat kamu sedang jalan kaki aku memutuskan untuk
berhenti dan jalan kaki bersama kamu Ram.”
Rama tersenyum
melihat Shifa yang sangat perhatian kepadanya. “Seharusnya kamu naik motor saja
Fa, kamu kan perempuan tas kamu juga sepertinya berat.” Sambil mengangkat tas Shifa.
“Sudah biasa
membawa tas berat Ram, kelas XII Administrasi Perkantoran memang membawa banyak
buku. Aku suka sama kamu Ram, meskipun orang tua kamu mempunyai harta yang
banyak dan kamu pun siswa yang berprestasi tetapi kamu tidak sombong dan mau
berjalan kaki dari rumah menuju kesekolah.” Shifa tersenyum melihat Rama.
“Aku juga suka
sama kamu Fa, meskipun kamu cantik dan berprestasi tapi tidak sombong, sedikit
pendiam, baik, ramah, dan perhatian.” Rama membalas senyuman Shifa.
Sambil berlari
menuju kelas dengan membawa tas yang berisi banyak buku. “Akhirnya sudah sampai
di sekolah, aku duluan Ram.”
“Iya, Fa.” Rama
tertawa melihat Shifa berlari dengan gayanya yang lucu.
“Baru datang, Fa?
sepertinya tadi di jalan aku melihat kamu berangkat naik motor bersama adikmu.”
Ulya menatap Shifa dengan bingung.
“Iya, aku turun
dari motor dan jalan kaki bersama Rama.” dengan rasa lelah Shifa pun duduk dan
meletakkan tasnya di atas meja.
“Hah, Rama? ” terkejut
mendengar nama Rama.
“Kenapa terkejut
seperti itu?” tanya Shifa.
“Tidak seperti
biasanya kamu mau jalan kaki” melirik Shifa dengan tersenyum menahan tawa.
“Meskipun aku
dan Rama sahabatan, aku ingin menjadi sahabat yang baik.” Shifa tersenyum malu.
Setelah 2 jam
belajar akhirnya bel istirahat pun berbunyi, menandakan waktunya guru, siswa,
dan siswi untuk istirahat dan makan.
“Fa?” Rama
menyapa sambil tersenyum melihat Shifa membeli makanan di kantin.
“Eh, Rama nggak
beli makanan?” terkejut melihat Rama menyapa Shifa tiba-tiba dari belakang.
“Nggak, aku
nemenin Khoirum beli makanan.”
“Hmmm”
“Besok malam
kamu datang ke acara ulang tahunnya Lyta tidak?”
“Iya, aku datang
Ram. Kamu datang tidak?”
“Aku pun pasti
datang.” semangat mendengar jawaban Shifa untuk datang.
“Semangat sekali
menjawabnya.” Shifa tertawa ketika Rama menjawab dengan semangatnya.
“Ah, biasa
saja.” pipi Rama pun memerah tersipu malu
“Kamu malu ya, Ram?”
Shifa tertawa melihat Rama tersipu malu.
Rama salah
tingkah ketika bercanda dengan Shifa. “Bisa saja kamu.”
“Iya sudah aku
ke kelas duluan ya sebelum bel masuk berbunyi.”
“Tunggu
sebentar, Fa. Terimakasih ya tadi kamu mau jalan kaki, baru kali ini aku punya
sahabat perempuan yang mau jalan kaki berdua bersamaku. Ini adalah kenangan
tersendiri untuk aku karna sebelumnya belum ada teman, sahabat ataupun pacar
yang mau jalan kaki bersama aku.” menatap Shifa sambil tersenyum melihat
seseorang yang ia sukai.
“Iya, sama-sama.
Ketahuilah bahwa hidui ini tidak selalu indah, tetapi yang indah itu akan
selalu hidup dalam kenangan kita sepanjang kita hidup.” Shifa membalas senyuman
Rama.
“Iya. Kamu
memang sahabat aku yang baik, Fa. Kamu lebih perhatian dari seorang pacar, aku
sangat senang jika kamu mau menjadi kekasihku. Akan tetapi, jika kamu menjadi
kekasihku ketika kita tidak berjodoh aku takut kehilangan dirimu. Aku ingin
selalu ada untuk kamu, yang bisa menjagamu, memberikan contoh yang baik, dan
melewati suka dan duka bersama.
“Terimakasih Rama,
aku pun sangat senang jika menjadi kekasihmu. Rama, sebaiknya kita kembali ke
kelas karna 10 menit lagi jam istirahat sudah mulai habis.” Shifa melihat jam dan
menatap Rama dengan tersenyum.
Rama membalas
senyuman Shifa. “Iya, Fa.”
“Duh, 10 menit lagi
waktu istirahatnya.” Shifa masuk ke dalam kelas dengan terburu-buru dan
langsung duduk untuk memakan makanan yang telah ia beli.
10 menit berlalu
dan bel masuk pun berbunyi. Waktunya guru, siswa, dan siswi masuk kembali ke
kelas masing-masing untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Setelah 5 jam di
sekolah, bel pun berbunyi menandakan waktunya siswa dan siswi untuk pulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar