SUMBER
DATA
Sumber data terbagi menjadi dua
yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data yang
diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama).
Contoh:
Data primer adalah data yang
diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok, fokus, dan panel, atau
juga data hasil wawancara peneliti dengan nara sumber.
Data sekunder adalah data yang
diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.
Contoh:
Data sekunder misalnya catatan atau
dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan keuangan publikasi
perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari majalah, dan lain
sebagainya.
JENIS DATA
Sumber data penelitian yaitu sumber
subjek dari tempat mana data bisa didapatkan. Jika peneliti memakai kuisioner
atau wawancara didalam pengumpulan datanya, maka sumber data itu dari
responden, yakni orang yang menjawab pertanyaan peneliti, yaitu tertulis
ataupun lisan. Sumber data berbentuk responden ini digunakan didalam
penelitian.
BERDASARKAN TIPE PENELITIAN
Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang
dapat diinput ke dalam skala pengukuran statistik. Fakta dan fenomena
dalam data ini tidak dinyatakan dalam bahasa alami, melainkan dalam numerik.
Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang
dapat mencakup hampir semua data non-numerik. Data ini dapat menggunakan
kata-kata untuk menggambarkan fakta dan fenomena yang diamati.
BERDASARKAN SUMBER
Data Primer
Data primer adalah data yang
dikumpulkan oleh peneliti sendiri atau dirinya sendiri. Ini adalah data yang
belum pernah dikumpulkan sebelumnya, baik dengan cara tertentu atau pada
periode waktu tertentu.
Data Sekunder
Data seunder adalah data yang
dikumpulkan oleh orang lain, bukan peneliti itu sendiri. Data ini biasanya
berasal dari penelitian lain yang dilakukan oleh lembaga-lembaga atau
organisasi seperti BPS dan lain-lain.
BERDASARKAN CARA MEMPEROLEH
Data Observasional
Data observasi adalah data yang
ditangkap in situ. Data ini sekali jadi atau tidak bisa diulang,
diciptakan atau diganti.
Data Wawancara
Data wawancara adalah data yang
diperoleh melalui tanya-jawab antara peneliti dan informan. Data ini bisa divalidasi
menggunakan triangulasi.
Data Eksperimental
Data eksperimental adalah data yang
dikumpulkan dalam kondisi terkendali, in situ atau berbasis
laboratorium dan harus bisa direproduksi.
Data Simulasi
Data simulasi adalah data hasil dari
penggunaan model dan metadata di mana input lebih penting daripada output.
Contoh: model iklim, model ekonomi, model kosmologi dan lain-lain.
Data Referensi atau Kanonik
Data Referensi atau kanonik adalah
data statis atau koleksi organik (peer-reviewed) Contoh: menggunakan data
urutan gen yang sudah tersedia, struktur kimia, data sensus dan lain-lain.
Data Derivasi atau Kompilasi
Data derivasi atau kompilasi adalah
data reproduksi. Contoh: kompilasi database yang sudah ada untuk membangun
struktur 3D.
BERDASARKAN FORMAT BERKAS
Data Kuantitatif
Contoh: SPSS, SAS, Microsoft Ecel,
XML dan lain-lain.
Data Kualitatif
Contoh: Microsoft Word, Rich Text
Format, HTML dan lain-lain.
Data Geospatial
Contoh: ESRI Shapefile,
Geo-referenced TIFF, CAD data, Tabular GIS attribute data, MapInfo Interchange
Format, dan lain-lain.
Data Digital Image
Contoh: TIFF, JPEG, Adobe Portable
Document Format (PDF) dan lain-lain.
Data Digital Audio
Contoh: Free Lossless Audio Codec,
Waveform Audio Format, MPEG-1 Audio Layer, Audio Interchange File Format dan
lain-lain.
Data Digital Video
Contoh: MPEG-4 High Profile, Motion
JPEG 2000, GIF dan lain-lain.
BERDASARKAN SUBJEK KEDOKTERAN
Data Diagnosis
Contoh: subklasifikasi penyakit atau
histologi, sitogenetika, penanda molekuler dan lain-lain.
Data Demografi
Contoh: sosial ekonomi informasi,
jenis kelamin, usia, ras/etnis dan lain-lain.
TEKHNIK
PENGUMPULAN DATA
Dalam
penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan
penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa
sumbernya, dan apa alat yang digunakan.
Jenis sumber
data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Apakah data diperoleh dari
sumber langsung (data primer) atau data diperoleh dari sumber tidak langsung
(data sekunder).
Metode
Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan
data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya
melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya.
Sedangkan Instrumen Pengumpul Data
merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa
alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket terbuka /
tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya.
Adapun tiga
teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah angket, observasi dan
wawancara.
1.
Angket
Angket /
kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan
seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan
responden untuk dijawabnya.
Meskipun
terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit
dilakukan
jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah
Beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Uma Sekaran
(dalam
Sugiyono, 2007:163) terkait dengan prinsip penulisan angket, prinsip
pengukuran
dan penampilan fisik.
Prinsip
Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain :
Isi dan
tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka
harus ada
skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
Bahasa yang
digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak
mungkin
menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada
responden
yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.
Tipe dan
bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban
yang
diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden
hanya
diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.
2.
Observasi
Obrservasi
merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap
dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam
berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila
penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja,
gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
Participant
Observation
Dalam
observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari
orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.
Misalnya
seorang guru dapat melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku siswa,
semangat siswa, kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan antar guru, dsb.
Non
participant Observation
Berlawanan
dengan participant Observation, Non Participant merupakan observasi yang
penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang
diamati.
Misalnya
penelitian tentang pola pembinaan olahraga, seorang peneliti yang menempatkan
dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang dianggap perlu
sebagai data penelitian.
Kelemahan
dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang mendalam karena
hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui makna yang
terkandung di dalam peristiwa. Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini
antara lain : lembar cek list, buku catatan, kamera photo, dll.
3.
Wawancara
Wawancara
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya
jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau
sumber data.
Wawancara
pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan
karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada
sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data
(umumnya penelitian kualitatif)
Wawancara
terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
Wawancara
terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang
ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara
sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera
photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.
Wawancara
tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik,
dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.